Selain melanda Kota Tobelo, abu vulkanik juga melanda delapan desa yang berada di dekat dengan Gunung Dukono.
Kedelapan desa itu adalah Made, Popilo, Gorua, Wari Ino-Weri, Buwaele, Gura, Kampung Cina, dan Gamsungi. Desa Made hanya berjarak 15 kilometer dari Gunung Dukono.
Berdasarkan data aktivitas seismik selama tiga hari terakhir, PVMBG mencatat ada gempa letusan yang cukup banyak.
Pada 6 November 2023, gempa letusan tercatat berjumlah 70 kali dengan amplitudo 6 sampai 35 milimeter dan lama gempa 32,63 sampai 81,70 detik.
Kemudian, jumlah gempa tercatat ada 70 kali dengan amplitudo maksimum berkisar antara 7 sampai 34 milimeter dengan lama guncangan 29,57 sampai 86 detik pada 7 November.
Selanjutnya, sampai pagi ini (8/11) pukul 07.00 WIT tercatat ada 36 kali letusan. "Berdasarkan data gempa letusan yang masih tinggi, kami dari PVMBG mengimbau agar masyarakat yang berkebun, beraktivitas di seputar kaki Gunung Dukono dihentikan dulu sementara waktu, karena abu letusan sangat mengganggu pernapasan.
Imbauan menghentikan aktivitas berladang sementara tersebut bertujuan untuk mewaspadai jika terjadi letusan lebih besar. Selain itu, PVMBG juga melarang sementara waktu aktivitas pendakian ke Gunung Dukono.
Pada 8 November 2023, pukul 07.05 WIT, Gunung Dukono meletus yang melontarkan abu vulkanik setinggi lebih kurang 1.000 meter di atas puncak gunung api tersebut. Kolom abu berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah timur.
Dari pukul 00.00 sampai 09.45 WIT, petugas pos pengamatan Gunung Dukono mendengar beberapa kali suara dentuman letusan dengan tinggi asap kurang lebih 800 sampai 1.000 meter yang kebanyakan mengarah ke timur.