Wantannas ajak pers bersinergi untuk kelancaran pemilu

Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sesjen) Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Laksamana Madya TNI Dadi Hartanto mengajak insan pers bersinergi untuk kelancaran Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024, sebagai komitmen dalam memperkuat demokrasi di Indonesia.

“Pemilu Serentak 2024 merupakan momen penting bagi demokrasi Indonesia. Oleh karena itu, kerja sama antara Wantannas sebagai pembina ketahanan nasional dan pers sebagai bagian dari pilar demokrasi sangat penting untuk memastikan bahwa pemilu berjalan dengan lancar, jujur, dan adil,” kata Dadi saat pertemuan dengan awak media di Sekretariat Jenderal Wantannas, Jakarta, Kamis.

Dadi menyebut Sekretariat Jenderal Wantannas dan para wartawan dapat bersinergi dalam memperkuat ketahanan nasional di Indonesia, terutama menjelang Pemilu Serentak 2024.

Dijelaskannya, Wantannas memiliki peran yang sangat vital dalam menjaga empat pilar demokrasi. Wantannas, kata Dadi, bertugas untuk memastikan Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika tidak hanya dijadikan sebagai filosofis, melainkan juga diimplementasikan dalam kebijakan dan program pemerintah.

“Termasuk dalam menghadapi Pemilu Serentak 2024 yang jujur dan adil,” sambung dia.

Di sisi lain, ia mengatakan pers memiliki setidaknya tiga tanggung jawab dalam menghadapi pesta demokrasi.

Pertama, menyebarkan informasi yang objektif dan akurat tentang proses pemilu, membantu pemilih membuat keputusan yang tepat. Kedua, mengawasi proses demokrasi melalui pemberitaan yang kritis dan berimbang, khususnya ikut mengawasi jalannya pemilu agar lancar, jujur dan adil.

“Tiga, edukasi masyarakat tentang pentingnya pemilu dan bagaimana mereka dapat berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab,” imbuh dia.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh sejumlah wartawan media nasional, di antaranya adalah Televisi Republik Indonesia (TVRI), Metro TV, TV One, SCTV, Kompas, CNN Indonesia, dan LKBN Antara. Sesjen Wantannas berharap pertemuan tersebut bisa meningkatkan kerja sama yang lebih erat.

“Khususnya untuk saling bertukar pikiran dan ide, serta memperkuat komitmen kita dalam memajukan demokrasi guna mewujudkan ketahanan nasional di Indonesia,” ujarnya.