Bengkulu (Antara) - Universitas Bengkulu, Provinsi Bengkulu, memastikan tidak ada praktik perploncoan terjadi saat penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2015-2016.
"Di Universitas Bengkulu, yang ada yakni pengenalan kehidupan kampus atau dikenal PKK, tidak ada ospek atau plonco anak baru," kata Pejabat Pengelola Informasi Daerah (PPDI) Universitas Bengkulu, Adityo Ramadhan di Bengkulu, Kamis.
Pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru, kata dia, akan digelar pada 17-18 Agustus 2015, yang berisikan materi tentang kegiatan mahasiswa selama di kampus.
"Kita akan berikan pengenalan, seperti apa masa perkuliahan, karena sistem pembelajaran sekolah dan universitas berbeda, kita hanya memberikan materi semacam itu, tidak benar kalau ada plonco," kata dia.
Praktik perploncoan mahasiswa baru tidak mendidik oleh karena itu setiap tahun, Universitas Bengkulu hanya memberikan pembekalan dengan kegiatan PKK.
"Hal itu juga sudah ditegaskan dalam keputusan rektor yang melarang tindakan plonco, ospek maupun 'bullying' terhadap mahasiswa baru," katanya.
Bagi mahasiswa yang mengatasnamakan senioritas dan masih tetap melakukan perploncoan, pihak universitas akan memberikan tindakan tegas bahkan bisa dibawa ke ranah hukum pidana.
Sementara itu, orang tua mahasiswa baru, seperti Surigan berharap, pengenalan mahasiswa baru yang jamak dikenal dengan ospek tidak terjadi pada anaknya.
"Saya berupaya agar anak menjadi sarjana agar nasibnya tidak seperti saya yang hanya seorang buruh kasar, saya berharap dia lulus, menjadi kebanggaan keluarga, dan mengubah nasib keluarga," ucapnya.
Bukan sebaliknya, menjadi mahasiswa baru tetapi tidak mencicipi bangku perkuliahan, oleh karena tindakan kekerasan pada saat pengenalan mahasiswa baru.
"Ke sana untuk kuliah, bukan untuk mengantar nyawa, saya merasa lega, pihak universitas menerapkan aturan tegas, tidak mengizinkan ospek, semoga terus dikawal sampai PKK selesai, kami keluarga tidak mau kejadian seperti diberita terjadi pada anak kami," ujarnya.***4***