Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Bengkulu Dewi Dharma menerangkan BKB Kit Stunting merupakan seperangkat alat permainan edukatif beserta materi yang digunakan kader posyandu untuk memberikan penyuluhan.
"BKB Kit Stunting ini menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan penerapan pengasuhan 1.000 hari pertama kehidupan untuk mencegah dan menurunkan prevalensi angka stunting," kata dia di Kota Bengkulu, Kamis.
Setiap paket BKB terdiri atas buku bahan penyuluhan dan alat pantau tumbuh kembang anak meliputi kalender pengasuhan, alat permainan edukatif, dan media penyuluhan bagi orang tua.
Ia mengharapkan melalui bantuan tersebut dapat memberikan pengetahuan tentang cara mendeteksi gejala awal gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Selain itu, mendukung upaya peningkatan kegiatan pembinaan tumbuh kembang anak melalui pola asuh yang benar.
"Semoga pelayanan pendidikan yang kita berikan kepada anak-anak usia dini ini dapat membuat mereka tumbuh dan berkembang secara optimal," ujar Dewi.
Pemkot Bengkulu meningkatkan kolaborasi antarsektor guna menekan angka stunting dan menargetkan pada 2024 angka stunting di wilayah tersebut nol kasus melalui berbagai program.
Pihaknya menyiapkan lima program prioritas, seperti melakukan pendampingan oleh tim pendamping keluarga (TPK) dan memperkuat pentahelix di mana semua unsur terkait bersatu padu serta berkoordinasi dalam berkomitmen untuk menekan angka stunting.
"Tugas TPK ialah melaksanakan pendampingan kepada sasaran prioritas meliputi penyuluhan, fasilitasi, pelayanan rujukan serta fasilitasi penerimaan program bantuan sosial dan pengamatan berkelanjutan untuk mendeteksi dini faktor risiko stunting," kata dia.