Qatar vs Iran, ambisi dua tim mengulang sukses di puncak kompetisi
Rabu, 7 Februari 2024 9:54 WIB 4269
Tim pertahanan yang solid dan disiplin membuat lini-lini lainnya menjadi percaya diri bermanuver di daerah pertahanan lawan, termasuk Akram Afif yang bersama Hassan Al-Haydos dari Irak, menjadi dua pemain paling produktif mencetak gol selama turnamen ini. Afif empat gol, Al-Haydos lima gol.
Peran Afif begitu instrumental bagi Qatar. Menempati sayap kiri serangan Qatar, Afif gemar menusuk lawan dengan dribel menawan sehingga menjadi ancaman konstan bagi lawan, termasuk Iran nanti.
Dia membuat Qatar berbahaya di sepertiga terakhir lapangan. Manuver pemain ini ditunjang oleh pergerakan dua bek sayap Qatar yang rajin membantu serangan, tapi cepat kembali ke posnya begitu lawan balik menyerang.
Tapi Iran juga memiliki pemain depan produktif pada diri Mehid Taremi. Bersama Mehdi Ghayedi, striker Porto itu dipasang menjadi penyerang kedua di belakang striker utama Sardar Amoun yang menjadi ujung tombak dalam formasi 4-2-3-1 yang digemari pelatih Amir Ghalenoei.
Pemain Iran lainnya yang berbahaya adalah Ramin Razaeian. Bek kanan ini rajin memasok bola ke lini depan. Dengan sudah mengirimkan 14 umpan silang dalam permainan terbuka selama turnamen ini, Razaeian krusial dalam bagaimana Iran menciptakan peluang gol.
Iran juga memiliki jenderal lapangan tengah, Saman Ghoddos, yang menjadi penyeimbang permainan. Dia adalah dirigen untuk orkestra permainan Iran, baik saat merancang serangan maupun dalam menggalang pertahanan.
Baca juga: Yordania usung taktik kolektif untuk meredam kecepatan Korsel
Baca juga: Tuan rumah Qatar ke semifinal usai menang adu penalti lawan Uzbekistan
Tekad kuat untuk menang
Iran sedikit lebih baik dari Qatar. Faktanya, peringkat FIFA kedua tim berselisih 37 tempat; Iran berperingkat 21, Qatar 58.
Tapi peringkat sudah lama dimentahkan sejumlah tim selama Piala Asia 2023. Terakhir, Yordania yang berperingkat 87 memupus sekat itu ketika menggulingkan Korea Selatan yang berperingkat 23, dalam semifinal satunya lagi.
Para pemain sendiri tak mempedulikan semua catatan itu. Mereka bernafsu untuk menang dan mencapai final.
"Kami akan menghadapi tim yang diperkuat pemain-pemain yang bermain di liga-liga top. Itu saja sudah menjadi motivasi kuat bagi kami untuk 100 persen mengerahkan segala upaya agar menang dan membuat bahagia penggemar kami," kata bek tengah Qatar Tarek Salman dalam laman Piala Asia 2023.
Tekad kuat seperti ditegaskan Salman menjadi energi lebih yang membuat Qatar sukses pada Piala Asia 2019. "Kami ingin mengulangi sukses itu," kata Salman.
Tapi, bukan hanya Qatar yang bertekad kuat untuk menang, karena Iran pun begitu. Apalagi mereka tak bisa melupakan nestapa 2019 ketika dijegal Jepang dalam semifinal edisi tahun itu.
"Kami tak mau hal itu terjadi lagi. Ini bakal jadi pertandingan yang berat tapi kami sudah siap menjalani laga ini," kata gelandang serang Alireza Jahanbakhsh.
Tekad dan ikrar para pemain kedua tim memberi pesan bahwa pertandingan semifinal yang pemenangnya ditunggu Yordania dalam final 10 Februari nanti itu, akan sengit dan seru yang mungkin berjalan terbuka sehingga kian nikmat untuk disaksikan siapa pun.