Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, meminta warga di Kecamatan Wulanggitang dan sekitarnya agar mewaspadai potensi ancaman banjir lahar dingin dari Gunung Lewotobi Laki-Laki.
"Saat ini memang sejumlah pengungsi yang sebelumnya mengungsi sudah kembali ke rumah mereka masing-masing, namun kewaspadaan perlu ditingkatkan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Flores Timur Maria Avelina M Hallan saat dihubungi dari Kupang, Senin.
Hal ini disampaikan Maria berkaitan dengan antisipasi yang dilakukan oleh BPBD Flores Timur bagi masyarakat di Kecamatan Wulanggitang yang merupakan korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Dia mengatakan bahwa beberapa hari terakhir curah hujan cukup tinggi di daerah itu, khususnya di puncak gunung api tersebut.
Bahkan pada Minggu (18/2) awan tebal dilaporkan ada di puncak gunung tersebut sehingga masyarakat diimbau untuk selalu waspada dengan banjir lahar dingin.
"Jadi, memang kami selalu mendapatkan informasi dari pihak PVMBG terkait perkembangan cuaca dan erupsi gunung tersebut, sehingga kami juga ingin agar masyarakat dapat mewaspadai," ujar dia.
Dia mengatakan bahwa ada beberapa desa yang berpotensi terkena banjir lahar dingin jika terjadi hujan lebat di puncak gunung tersebut.
Sejumlah desa itu yakni Desa Dulipali, Desa Nobo, dan Desa Waiula. Jalur aliran banjir bisa mencapai tiga desa tersebut yang warganya juga sempat mengungsi saat erupsi mulai dari 1 Januari hingga awal Februari 2024.
Terkait pengungsi saat ini, ujar dia, seluruh pengungsi telah kembali ke rumahnya masing-masing. Terakhir yang kembali ke rumah adalah pengungsi dari Desa Klatanlo.
Hal ini mengingat ancaman erupsi telah berkurang dari radius empat kilometer menjadi tiga kilometer, sehingga kemudian berdasarkan rekomendasi dari PVMBG tersebut pihaknya memulangkan warga ke rumah masing-masing.
Meskipun dipulangkan, proses pemantauan terus dilakukan untuk memastikan keselamatan warga jika terjadi sesuatu.
BPBD minta warga waspadai ancaman lahar Gunung Lewotobi Laki-Laki
Senin, 19 Februari 2024 10:42 WIB 513