"Bengkulu menjadi 2 dari 10 provinsi di Pulau Sumatra yang telah menggunakan kartu kredit pemerintah," kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu Darjana di Bengkulu, Sabtu (30/3).
Kemudian, kata dia, 7 dari 10 kabupaten kota di Bengkulu sudah menjadi daerah digital, 3 lainnya berada pada level daerah maju soal elektronifikasi transaksi keuangan daerah.
Selain itu, Provinsi Bengkulu kata dia memberlakukan elektronifikasi bantuan sosial yang bernama Kartu Bengkulu Sejahtera. Bansos berasal dari dana APBD yang disalurkan dengan metode transfer kepada 1.000 keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh kabupaten kota di Provinsi Bengkulu.
Pencairan dilakukan oleh KPM dengan membawa Kartu Bengkulu Sejahtera ke bank rekening kas umum daerah (RKUD), kemudian dari Bank RKUD melakukan transfer kepada mitra agen yang ditunjuk.
Lebih lanjut, Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah Provinsi Bengkulu bersama pihak terkait juga menstimulasi sektor-sektor lainnya untuk elektronifikasi transaksi keuangan.
"Elektronifikasi sektor pariwisata, pembelian tiket pariwisata telah menggunakan QRIS, elektronifikasi transportasi di bandara, kemudian juga ada potensi PO bus, kapal penyeberangan, kawasan pelabuhan, dan travel," katanya.
Peningkatan signifikan juga terlihat dari penggunaan QRIS baik masyarakat sebagai pengguna maupun para pedagang (merchant). Pengguna QRIS kata Darjana mencapai 225.000 pengguna, dan merchant penyedia pembayaran mencapai 154.000 merchant.
"Perkembangan ekosistem digital di Provinsi Bengkulu terus meningkat setiap tahunnya, didorong dengan pertumbuhan adopsi dan pemahaman teknologi di kalangan masyarakat disertai dengan adanya transformasi menuju pembayaran digital non-tunai yang semakin meluas," ujarnya.