China luncurkan Chang'e-6 untuk misi ke bulan
Minggu, 5 Mei 2024 7:44 WIB 1138
Misi Chang'e 2 kemudian dikirim pada 1 Oktober 2010 untuk mengambil gambar Sinus Iridium (Teluk Pelangi) di bulan sebagai target lokasi pendaratan misi selanjutnya.
Misi Chang'e 3 diberangkatkan pada 2 Desember 2013 dengan wahana penjelajah bulan pertama yaitu Yutu (kelinci giok) dan berhasil mendarat di bulan pada 14 Desember 2013 untuk membuat profil geologi bulan.
Selanjutnya misi Chang'e-4 diluncurkan pada 8 Desember 2018 ke bulan dan berhasil melakukan pendaratan lunak di kawah Von Karman.
Misi Chang'e 5 kemudian diluncurkan pada 24 November 2020 dan kembali pada 17 Desember 2020 untuk membawa contoh tanah dan debu dari sisi dekat bulan.
Barulah pada 3 Mei 2024 pukul 17.27 waktu setempat, dari Wenchang Space Launch Site, Provinsi Hainan, roket pembawa Long March-5 Yao-8 menerbangkan misi Chang'e-6 menuju sisi jauh bulan.
Sekitar 10 menit menjelang peluncuran, awan hitam datang dan hujan lebat turun sehingga ratusan orang yang mendapat undangan khusus dan berkumpul di halaman gedung 505 di dalam kompleks Wenchang Space Launch Site mengembangkan payung dan sulit untuk melihat jelas instalasi roket.
Masyarakat China dan khususnya di Provinsi Hainan memang antusias menyambut peluncuran tersebut. Kemacetan bahkan terjadi hingga sekitar 5 kilometer menuju tempat peluncuran karena masyarakat banyak yang memarkirkan mobilnya untuk melihat peluncuran Chang'e 6 --meski dari kejauhan karena tidak punya undangan untuk masuk ke kompleks Wenchang Space Launch Site.
Beberapa detik menjelang, saat hujan deras masih turun terdengar suara hitung mundur dan tepat pukul 17.27 api keluar dari roket Long March-5 Yao-8 menembus hujan dan menimbulkan suara gemuruh yang menggetarkan sekaligus menghadirkan pertunjukan "bola api" yang meluncur ke angkasa.
Roket Long March-5 Yao-8 sendiri adalah roket pembawa berdaya dorong tinggi generasi terbaru. Diameternya adalah 5 meter, total Panjang mencapai 57 meter, berat saat lepas landas 870 ton, daya dorong saat lepas landas lebih ari 1.000 ton dan daya dorong di orbit bumi hingga 25 ton.
Roket itu akan membawa misi Chang'e-6 ke orbit bumi dan bulan, selanjutnya memisahkan diri di jarak 380 ribu kilometer dari bumi. Chang'e-6 kemudian ditargetkan mendarat di lokasi bernama South Pole Aitken Basin yaitu kawah berdiameter sekitar 2.400 kilometer di sisi jauh bulan. Kawah itu disebut sebagai yang terbesar dan tertua di bulan.
Misi Chang'e-6 bertugas untuk mengumpulkan sebanyak 2 kilogram sampel batuan dari sisi jauh bulan, tempat manusia belum pernah mengambil sampel apapun, dengan harapan dapat menyingkapkan sejarah tata surya, aktivitas vulkanik di sisi jauh bulan hingga evolusi geologis bulan.
Misi Chang'e-6 terdiri dari wahana pengorbit (orbiter), wahana pendarat (lander), wahana penjelajah (ascender) dan wahana untuk kembali ke bumi (reentry module). Chang'e-6 juga dilengkapi dengan kamera pendaratan, kamera panorama, penganalisis spektrum mineral, detektor struktur tanah bulan dan sistem tampilan bendera nasional.
Pengumpulan sampel dilakukan dengan pengeboran dan ekstraksi permukaan serta mengambil struktur dangkal di permukaan bulan, komponen material dan pemetaan topografi bulan.
Karena lokasi pendaratan akan dilakukan di sisi jauh bulan, tidak dimungkinkan untuk berkomunikasi langsung dengan stasiun darat di bumi, sehingga dukungan komunikasi relai diberikan dari satelit Queqiao-2.
Total waktu pelaksanaan misi Chang'e-6 adalah selama 53 hari dengan durasi pengambilan sampel di sisi jauh bulan "hanyalah" 14 jam karena keterbatasan waktu komunikasi radio di sisi jauh bulan.
Komunikasi dengan Chang'e-6 juga dilakukan melalui satelit relai Queqiao-2 yang mengorbit di jarak 300 kilometer dari titik terdekat bulan. Satelit itu tidak hanya memiliki kemampuan untuk mengirimkan data untuk penyelidikan bulan, tetapi juga membawa muatan seperti kamera ultraviolet canggih dan instrument penangkap atom netral untuk melakukan misi eksplorasi ilmiah.
Tantangan utama misi Chang'e-6 memang terletak di kemampuannya untuk dapat sukses mengambil sampel dari sisi jauh bulan (sisi yang tidak kelihatan dari bumi).
"Harus dikatakan bahwa sejauh ini, manusia telah melakukan 10 kali pengambilan sampel dari bulan namun berasal dari sisi dekat bulan, sehingga meski sulit, proyek Chang'e-6 ini harus dilakukan karena dapat berdampak signifikan untuk perkembangan ilmu pengetahuan," kata anggota tim Chang'e-6 GE Ping dari "Lunar Exploration and Space Engineering Center" milik China.
Pengambilan sampel Chang'e-6 akan dilakukan di bagian yang lebih tua dibandingkan pengambilan sampel oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet dulu dilakukan di lokasi dengan usia geologis 3 miliar tahun.
Sampel yang dibawa Chang'e-5 pada 2020 usia geologisnya sekitar 2 miliar tahun, sedangkan untuk misi Chang'e-6 sample diperkirakan 3 miliar tahun.
GE Ping juga mengatakan China berharap dapat memperkuat kerja sama engan mitra internasional di bidang antariksa karena negara-negara perlu untuk menjelajahi, mengembangkan dan memanfaatkan luar angkasa secara damai.
Kolaborasi agensi antariksa
Misi Chang'e-6 juga didukung instrumen dan ahli dari negara-negara lain agar dapat mengungkap sejarah pembentukan bulan yang masih menjadi misteri bagi umat manusia.