Mukomuko (Antara) - Pejabat Kantor Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan aktivitas penggurus Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang berada di Desa Pulai Payung, Kecamatan Ipuh, belum mengarah ke hal-hal negatif.
"Dalam pantauan kami, aktivitas mereka belum mengarah ke hal-hal negatif. Mereka mengarah ke kegiatan sosial seperti gotong-royong dan donor darah," kata Kepala Kantor Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Kabupaten Mukomuko Bismarifni di Mukomuko, Kamis.
Lembaga swadaya masyarakat (LSM) Gafatar ini terdaftar di instansi itu tanggal 19 Januari 2015 dengan dengan nomor register 220/22/F.3/I/2015.
Berdasarkan investigasi instansi itu, di Desa Pulai Payung, belum ada keresahan dari masyarakat setempat terkait keberadaan Gafatar. Selain itu, aktivitas kelompok Gafatar ini juga belum ada yang mengarah kepada tindakan anarkis.
Kendati demikian, ia mengatakan aktivitas organisasi tersebut tetap dalam pengawasan Kesbangpollinmas. "Jika membahayakan, kita bekukan," ujarnya.
Terkait dengan tindakan selanjutnya terhadap Gafatar, ia mengatakan pihaknya akan membawa masalah ini ke forum Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem).
"Kita bahas bersama secara hukum kalau memang ada instruksi dari pusat. Tetapi kita perlu satu pendapat," ujarnya.
Ia juga mengajak masyarakat bersama-sama memantau aktivitas Gafatar. "Kalau mereka (Gafatar) mengarah ke hal negatif maka kita koordinasi dengan kepolisian setempat," ujarnya.
Hal-hal negatif itu, katanya, seperti memprovokasi warga, mengajak warga melakukan kegiatan anarkis, dan membahayakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam pemberitaan yang marak akhir-akhir ini menyebutkan sejumlah warga khususnya di Pulau Jawa dilaporkan hilang secara misterius karena bergabung dengan Gafatar. ***2***
Aktivitas Gafatar di Mukomuko belum negatif
Jumat, 15 Januari 2016 0:21 WIB 1190