Jakarta (ANTARA) - Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung mengatakan tidak ingin lengah untuk menghadapi wakil Korea Selatan Kim Ga Eun pada babak 16 besar Olimpiade Paris 2024.
Meskipun Gregoria sejauh ini tidak pernah menelan satu pun kekalahan dalam delapan pertemuan kontra Kim, ia mengaku tidak ingin terlalu terbebani dan fokus pada persiapan diri sendiri.
“Untuk melawan Kim Ga Eun, saya mencoba tidak mau terlalu terbebani dengan memikirkan banyak hal,” ungkap Gregoria, dikutip dari keterangan singkat PP PBSI, Rabu.
“Saya tidak mau anggap saya pernah menang lawan dia, saya anggap 0-0 lagi tapi saya mau menang. Saya akan mempersiapkan semuanya, mulai dari fisik, teknik dan mental,” ujarnya menambahkan.
Gregoria melanjutkan perjalanannya ke babak 16 besar setelah membungkus kemenangan dua gim langsung atas wakil Ceko Tereza Svabikova dengan skor 21-12, 21-18, pada pertandingan fase grup terakhir yang digelar di Porte De La Chapelle Arena.
Namun, unggulan kesembilan itu mengaku masih belum puas dengan penampilannya hari ini.
“Saya senang bisa menang dan melangkah ke babak 16 besar tapi jujur saya kurang puas dengan permainan saya. Saya ingin bermain lebih baik dan lebih bagus menghadapi semuanya di pertandingan ke depan,” kata Gregoria.
Saat ditanya apakah hasil pertandingan tunggal putra Jonatan Christie yang gagal untuk melangkah ke partai utama, Gregoria mengatakan ia cukup merasa tertekan.
“Hasil pertandingan kak Jonatan tadi sedikit memberikan tekanan buat saya tapi saya coba berusaha membatasi agar tidak terlalu kepikiran dengan hasil yang lain,” kata Gregoria.
“Saya percaya kakak-kakak saya semua sudah berusaha maksimal dan secara persiapan juga tidak main-main. Apresiasi saya untuk semua,” ujarnya menambahkan.
Sementara itu, Indonesia hanya menyisakan dua wakil saja pada cabang olahraga bulu tangkis Olimpiade Paris 2024. Selain Gregoria, ada ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang lolos ke perempat final.
Dengan gugurnya Jonatan dan Anthony Sinisuka Ginting di penyisihan grup, maka untuk pertama kalinya, tidak ada satu pun wakil Indonesia di sektor tunggal putra pada babak utama Olimpiade, sejak format grup diperkenalkan di Olimpiade London 2012.