Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu meminta warga daerah itu untuk mewaspadai bahaya angin kencang yang sedang melanda wilayah itu.
"Saat ini hembusan angin di wilayah Kabupaten Rejang Lebong cukup kencang, sehingga berpotensi terjadinya pohon tumbang atau papan reklame roboh, serta bisa merusak atap bangunan rumah," kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Rejang Lebong Shalahudin di Rejang Lebong, Rabu.
Dia menjelaskan, angin kencang yang melanda Kabupaten Rejang Lebong ini sudah terjadi sejak akhir Juli lalu seiring dengan masuknya musim kemarau di daerah itu.
Angin kencang ini, kata dia, terjadi pada waktu malam dan siang hari hingga sore hari. Angin yang bertiup ini cukup kencang sehingga berpotensi bisa membuat pohon tumbang.
Untuk itu warga Rejang Lebong diingatkannya agar tidak berada di bawah pohon besar atau papan reklame, karena bisa kapan saja roboh dan bisa mengancam keselamatan warga yang ada di bawahnya, termasuk pengendara kendaraan baik roda dua maupun empat.
Adanya kejadian pohon tumbang di Kota Bengkulu yang terjadi belum lama ini, tambah dia, bisa dijadikan perhatian masyarakat. Peristiwa yang tidak terduga itu menyebabkan jatuh korban jiwa yang saat itu tengah melintas dengan sepeda motor.
Sementara itu untuk memasuki musim kemarau tahun ini pihaknya, juga tengah bersiaga guna mengantisipasi terjadinya bahaya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), akibat pengaruh El nino yang menyebabkan sebagian besar provinsi di Indonesia mengalami kekeringan.
"Saat ini kita telah menyiagakan Tim Reaksi Cepat atau TRC guna mengantisipasi terjadinya karhutla. Selain itu kita juga menyiagakan mobil tangki serta selang air," tegasnya.
Guna mengantisipasi terjadinya karhuta di wilayah itu pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan pihak TNI/Polri serta damkar setempat, sehingga jika terjadi kasus karhutla bisa langsung dilakukan penanganan bersama-sama.
BPBD Rejang Lebong: Warga diminta waspadai bahaya angin kencang
Rabu, 14 Agustus 2024 23:35 WIB 1079