"Penyaluran kredit bank umum di Provinsi Bengkulu pada posisi Juni 2024 mencapai Rp28,57 triliun, tumbuh sebesar 7,38 persen year on year," kata Kepala OJK Provinsi Bengkulu Ayu Laksmi Syntia Dewi, di Bengkulu, Selasa.
Kemudian kredit yang disalurkan tersebut terjaga dengan rasio kredit bermasalah atau non performing loan/non performing financing bahkan didata berada di bawah 2 persen.
"Dengan kualitas kredit yang terjaga dengan rasio NPL/F sebesar 1,92 persen (Juni 2023, 2,00 persen)," kata dia lagi.
Pertumbuhan kredit di Provinsi Bengkulu, berdasarkan jenis penggunaan didominasi pertumbuhan pada kredit investasi sebesar Rp957 miliar atau sebesar 20,79 persen (yoy) menjadi Rp5,5 triliun.
Kemudian, kredit konsumsi tumbuh sebesar Rp823 miliar atau sebesar 6,06 persen (yoy) atau pada Juni 2024 ini menjadi Rp14,4 triliun.
"Sedangkan untuk kredit modal kerja hanya tumbuh sebesar Rp181 miliar atau sebesar 2,16 persen," kata dia lagi.
Berdasarkan sektor ekonomi, pertumbuhan kredit didorong penyaluran pada sektor pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar Rp694 miliar atau tumbuh 12,68 persen (yoy).
Sektor untuk pemilikan peralatan rumah tangga mampu tumbuh sebesar Rp412 miliar atau 6,88 persen (yoy), sektor pertambangan dan penggalian sebesar Rp249 miliar atau 314,95 persen (yoy).
"Dan sektor untuk pemilikan rumah tinggal sebesar Rp244 miliar atau 9,13 persen (yoy)," ujarnya pula.