Beirut (ANTARA) - Sekitar 13.500 warga Suriah telah meninggalkan Lebanon kembali ke Suriah sejak dimulainya serangan udara Israel pada Senin (23/9), kata Menteri Dalam Negeri Lebanon pada Kamis (26/9).
“Ada 13.500 warga Suriah yang telah meninggalkan Lebanon untuk kembali ke Suriah,” ujar Bassam Mawlawi dalam konferensi pers di Beirut.
Lebanon menampung 1,8 juta pengungsi Suriah, sekitar 900.000 di antaranya terdaftar di badan pengungsi PBB (UNHCR).
Mawlawi juga menyampaikan bahwa sekitar 70.100 orang telah mengungsi ke 533 tempat penampungan di Lebanon akibat serangan Israel yang terus berlanjut.
“Ada juga tempat penampungan di wilayah Bekaa, Lebanon timur, yang disediakan untuk warga Suriah,” tambahnya.
Israel telah menggempur Lebanon sejak Senin pagi, menewaskan sedikitnya 640 orang dan melukai lebih dari 2.500 lainnya, menurut data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan.
AS, Uni Eropa, dan sembilan negara lainnya menyerukan Israel dan Hizbullah pada Rabu malam untuk menyetujui gencatan senjata selama 21 hari di tengah meningkatnya bentrokan lintas batas.
Namun, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, membantah laporan media yang menyatakan bahwa ia telah menyetujui usulan gencatan senjata, dan menyebut bahwa ia memerintahkan tentaranya untuk terus menyerang Lebanon dengan kekuatan penuh.
Netanyahu juga mengatakan bahwa perang Israel di Gaza akan berlanjut “hingga semua tujuan perang tercapai.”
Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam bentrokan lintas batas sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.500 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, setelah serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober lalu.
Masyarakat internasional telah memperingatkan mengenai serangan ke Lebanon, karena hal ini dapat memperluas konflik Gaza secara regional.
Sumber: Anadolu