Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Permasalahan, dan Humas Bawaslu Kota Bengkulu Leka Yunita Sari di Bengkulu, Kamis, menyebutkan bahwa dengan terlibatnya kaum milenial dalam pengawasan maka dapat memaksimalkan proses pengawasan di wilayah tersebut guna menciptakan pemilu yang damai tanpa adanya kecurangan.
"Generasi milenial sangat dekat dengan teknologi, terutama media sosial, yang saat ini menjadi salah satu sarana utama kampanye. Oleh karena itu, keterlibatan mereka dalam pengawasan sangat penting untuk mencegah potensi pelanggaran," ujar dia.
Peran anak muda dalam pengawasan pilkada tahun ini sangat penting, sebab kaum milenial sangat erat dengan teknologi dan media massa yang dijadikan salah satu sarana untuk melakukan kampanye. Untuk itu, para anak muda dapat ikut berpartisipasi dalam menerima dan menyebarluaskan informasi yang akurat dan edukasi kepada masyarakat.
Oleh sebab itu, Bawaslu terus melakukan sosialisasi terhadap para anak muda di wilayah tersebut guna memberikan pemahaman dan edukasi yang mendalam terkait aturan pemilu, program dan tugas Bawaslu, serta regulasi yang mengatur jalannya pemilihan.
Menurut dia, generasi milenial memiliki peran strategis karena paling sering terpapar konten-konten kampanye yang beredar di media sosial.
Leka berharap anak muda di Kota Bengkulu dapat menjadi salah satu bagian dari pengawasan terhadap kampanye-kampanye di wilayah tersebut, khususnya untuk memastikan pelaksanaan kampanye dilakukan secara benar dan tidak melanggar aturan.
Kemudian, menyampaikan ke kantor Bawaslu Kota Bengkulu atau akun resmi media masa jika jika mendapatkan atau menemukan adanya pelanggaran selama proses pilkada dalam bentuk apapun.
Sementara itu, salah seorang mahasiswa di Kota Bengkulu, Alvin Sanjaya mengatakan bahwa dengan adanya kolaborasi dan ikut berpartisipasinya anak muda dalam melakukan pengawasan maka pelaksanaan pilkada dapat berjalan dengan baik dan tertib.