Bengkulu (Antara-IPKB) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bengkulu, turun memonitoring klinik KB perusahaan. Sebagai upaya pembinaan terhadap sejumlah klinik KB perusahaan di daerah itu.
Badan usaha perkebunan, PT.Agrisinal salah satu perusahaan lembaga kemitraan yang miliki klinik pelayanan KB perusahaan di Bengkulu mendapat kunjungan monitoring dan pembinaan.
"Pembinaan terhadap KB perusaan sebagai motivasi kepada lembaga kemitraan lainnya dalam meningkatkan penggerakan program kependudukan, KB dan pembangunan keluarga," kata Direktur Analisis Dampak Kependudukan BKKBN RI Widati ketika menyampaikan sambutan dalam beberapa rangkaian kegiatan di Putri Hijau Bengkulu Utara, Bengkulu pekan ketiga April lalu.
Hadir dalam monitoring dan pembinaan KB perusahaan di PT. Agrisinal selain Kepala Perwakilan BKKBN setempat Maryana, Direktur Analisis Dampak Kependudukan Widati, Kabid KB SKPD KB Bengkulu Utara, Sulastri serta beberapa pejabat pemerintah kecamatan Putri Hijau.
Dalam kesempatan itu Widati menyampaikan pembinaan terhadap perusahaan perlu untuk meningkatkan produktifitas karyawan.
"Tak kala penting, program KB perusahaan telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pencapaian peserta KB baru dan peningkatan kesejahteraan karyawan."
Hal itu relevan dalam upaya pemerintah meningkatkan kualitas sumber daya manusia, ujarnya.
Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu Maryana menambahkan, pembinaan dan monitoring KB perusahaan itu sebagai langkah meningkatkan kualitas SDM dan kesehatan reproduksi wanita di daerah itu, pihaknya menggelar seminar kespro tentang kanker serviks dan sosialisasi program bina ketahanan balita, remaja.
Dalam pembinaan remaja, "kita lantik pengurus Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK R) di sekolah SMAN 1 sekolah SMA Tenera," kata Maryana.
Selain seminar, kolaborasi dua institusi dalam pembangunan kependudukan, BKKBN bersama PT. Agrisinal gelar bhaksos pelayanan KB dengan bebas biaya.
Ia menyebutkan, hasil pelayanan dalam bhaksos tersebut telah diraih peserta KB sebanyak 95 akseptor. Terdapat peserta KB dengan metode kontrasepsi Intera Uterine device (IUD) sebanyak tiga peserta, implant 89 dan suntik empat peserta, rinci Maryana.
Ia menambahkan, dibentuknya lembaga pendidikan non formal itu diharapkan remaja pelajar di daerah dapat menjadi rool model program ketahanan remaja, harap Maryana.
Sementara itu, Ketua Persatuan Isteri Isteri (PII) karyawan PT. Agrisinal Emma Bajri menyambut dan mendukung penuh program KB perusahaan dan beberapa program pembangunan kependudukan di wilayah itu.Terutama sosialisasi pembinaan ketahanan keluarga balita, kata Emma.
Dengan demikian dapat meningkatkan pengetahuan ibu karyawan dalam pembinaan anak sebagai kebutuhan dasar dalam keluarga. (rs)