Bengkulu (Antara) - Sejumlah petani tambak kepiting di Kota Bengkulu mengatakan kelangkaan bibit menjadi kendala utama dalam menjamin kelangsungan budidaya kepiting bakau di wilayah itu.
"Meski mahal tidak masalah tapi bibit kepiting kosong sehingga kami sering menganggurkan tambak," kata petambak kepiting, Abdullah, di sela panen raya kepiting di tambak miliknya di Kelurahan Padang Serai, Kota Bengkulu, Selasa.
Ia mengatakan, dari 300 hektare tambak kepiting yang ada di kelurahan tersebut, hanya 50 persen yang beroperasi akibat kesulitan bibit.
Selama ini, petambak kepiting di wilayah ini mendapatkan bibit dari petani pencari anak kepiting yang dibeli seharga Rp20 ribu per kilogram.
Saat musim bibit kata dia, petambak ikan bisa membeli seharga Rp10 ribu per kilogram, namun saat terjadi kelangkaan maka bibit kepiting sama sekali kosong.
"Ini menjadi kendala utama keberlangsungan budidaya kepiting, jadi kami harapkan pemerintah membantu petambak untuk ketersediaan bibit," katanya.
Abdullah mengatakan, areal tambak seluas tiga hektare miliknya membutuhkan 12 ribu kepiting untuk dibudidayakan selama dua hingga tiga bulan.
Petambak kepiting lainnya, Tholib juga mengeluhkan kelangkaan bibit kepiting pada musim tertentu sehingga tambak petani sering dibiarkan dalam kondisi kosong.
"Akibatnya tanggul mudah rusak kalau dibiarkan kosong, jadi kami minta pemerintah membantu mencarikan solusi bibit ini," katanya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Bengkulu, Masrizal mengatakan, keluhan petambak tersebut menjadi catatan bagi pihaknya untuk menyusun program pada tahun anggaran berikutnya.
Pada tahun anggaran 2016, kata dia, DKP Kota Bengkulu mendapat kucuran Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp600 juta yang diperuntukkan membangun jalan produksi, pergudangan dan fasilitas pengemasan ikan.
"Sayangnya anggaran tahun ini belum ada untuk pengadaan bibit atau benih jadi kami harapkan bisa dialokasikan pada tahun anggaran berikutnya," katanya. ***1***
Petambak kepiting Bengkulu keluhkan kelangkaan bibit
Selasa, 24 Mei 2016 14:41 WIB 5398