Pekanbaru (ANTARA Bengkulu) - Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)dikabarkan disuguhi paket berupa kotak berukuran 25X25 centimeter yang duduga berisi logam bahan peledak atau bom dari pihak misterius.
Informasi dari staf F-PDIP DPRD Riau, Samsir yang ditemui di kantornya, Jumat siang, mengatakan, sebelumnya barang mencurigakan itu dikirim oleh orang tak dikenal lewat petugas kebersihan (klining servis) lembaga perwakilan rakyat tersebut para Kamis (7/6) lalu sekitar pukul 17.30 WIB.
Orang misterius itu juga sebelumnya sempat menelpon saya untuk menjemput barang yang dimaksud ke Bandar Udara (Bandara) Sultan Syarif Qasim (SSQ) II Pekanbaru.
"Orang misterius itu menelpon saya semalam (Kamis 7/6) sekitar pukul 17.00 WIB. Katanya barang titipan itu dari rekanan yang tinggal di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau," Katanya.
Namun ketika itu, Samsir mengaku tengah sibuk menyesaikan pekerjaannya di ruang F-PDIP DPRD Riau sehingga tidak sempat menjembut barang tersebut.
"Ada sempat berulang orang misterius itu menelpon saya. Kalau tidak salah ada dua nomor yang masuk untuk meminta saya menjemput kotak itu ke bandara," katanya.
Karena tidak bisa menjemputnya, kata Samsir, orang misterius itu kemudian berinisiatif mengantarkan barang itu sendiri ke gedung DPRD Riau.
Ketika itu, kata dia, pelaku misterius menyerahkan atau menitipkan barang tersebut ke salah seorang petugas kebersihan gedung DPRD Riau atas nama Aidil.
"Waktu itu kalau tidak salah sekitar pukul 17.30 WIB," katanya.
Aidil yang mengaku tidak menaruh kecurigaan terhadap orang tersebut mengakui menerima barang titipan itu tanpa bertanya banyak.
"Kotak ini dititipkan ke saya untuk diberikan ke Ketua F-PDIP DPRD Riau, Robin Hutagalung," kata Aidil.
Aidil yang ditemui dikesempatan bersamaan juga mengakui sempat mengingat wajah orang pemberi paket misterius itu.
"Orangnya pakai topi. Kalau dilihat dari wajahnya, pria itu berusia sekitar 30 tahun," katanya.
Mengingat waktu sudah sore dan para wakil rakyat telah tidak lagi berada di gedung, Aidil mengakui sempat membawa barang tersebut ke tempat peristirahatannya di Pos Penjagaan sebelah selatan DPRD Riau.
Dia mengakui barang yang saat ini dicurigai sebagai bahan peledak itu sempat menginap satui malam bersamanya di ruang penjagaan.
"Keesokan harinya Jumat (8/6), sekitar jam 08.30 WIB, saya kemudian menyerahkan titipan kotak itu ke Pak' Samsir selaku staf F-PDIP DPRD Riau," katanya.
Samsir kembali menyambungkan, pihaknya yang menerima titipan paket tersebut, juga tanpa kecurigaan kemudian menyerahkannya ke orang yang ditujukan yakni Ketua F-PDIP DPRD Riau atas nama Robin Hutagalung.
"Saya serahkan kotak itu ke Pak' Robin sekitar jam 09.00 WIB pagi ini (Jumat 8/6)," katanya.
Secara terpisah, Ketua F-PDIP, Robin Hutagalung mengakui sempat menerima kotak mencurigakan itu.
"Kotak itu saya terima waktu kami di fraksi sedang menggelar rapat intern," katanya.
Bahkan diakuinya, kotak tersebut sempat hendak dibuka secara spontan karena rasa penasaran dirinya.
Tapi Robin mengakui sempat menaruh kecurigaan atas barang titipan tersebut dan mengurungkan niatnya.
"Saya kemudian kembali memanggil Samsir untuk mengambil paket ini. Saya juga meminta beliau untuk segera melaporkannya ke pihak kepolisian setempat secepatnya," katanya.
Dalam kotak tersebut, diakuinya, pihaknya sempat merasakan adanya lempengan logam mencurigakan.
"Saya menyangkanya itu bom. Makanya saya minta staf di fraksi untuk meletakannya ke pos penjagaan dan memanggil polisi untuk memastikannya," katanya.
Pantauan ANTARA di lokasi penemuan paket mencurigakan itu manyaksikan kehadiran anggota Gegana Polda Riau tiba sekitar pukul 11.00 WIB dengan peratan yang lengkap.
Pada sekitar median kotak mencurigakan itu juga sempat dibatasi dengan garis polisi dan dilakukan pendeteksian logam.
Satu jam kemudian, tepatnya sekitar pukul 12.00 WIB, anggota Gegana Polda Riau yang berjumlah sekitar 15 orang membungkus kotak berlapiskan lembaran kertas koran itu dengan alat anti bom.
"Untuk sementara kami belum dapat menyimpulkan isio barang tersebut. Namun yang jelas barang terdeteksi mengandung logam," kata Kepala Polisi Sektor Bukitraya Kompol Marto Harahap di lokasi.
Marto selaku pimpinan atas gerakan antisipasi bahan peledak itu mengatakan, identifikasi guna memastikan isi dari kotak tersebut akan dilakukan dalam waktu beberapa hari ini.
"Hasilnya nanti akan kami sampaikan ke pihak terkait. Apakah kotak ini berisikan barang berharga atau bahkan bom, kita belum tahu," katanya. (ANT)
F-PDIP DPRD Riau disuguhi paket bom
Jumat, 8 Juni 2012 17:28 WIB 1229