Kupang (IPKB Bengkulu) – Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Erny Tjahjo Kumolo mengajak segenap masyarakat seantero republik ini untuk menjadikan Harganas sebagai momentum membangkitkan kembali program Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga.
Erny mengatakan, semangat Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang dilaksanakan setiap tahun sebagai bentuk upaya untuk menjadikan keluarga sebagai subyek dan obyek pembangunan menuju masyarakat bahagia dan sejahtera.
Dengan semangat Harganas kita bangkitkan program keluarga berencana dan pembangunan keluarga untuk meningkatkan ketangguhan dan kemandirian keluarga menjadi lebih bermakna.
Demikian disampaikan Ketua PKK Pusat, Erny Guntarty Tjahjo Kumolo dalam sambutannya ketika membuka Pameran dan Gelar Dagang dalam rangka Peringatan Hari Kelaurga Nasional (Harganas) ke – XXIII Tahun 2016, di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), akhir pekan keempat Juli belum lama ini.
Dikatakan Erny, Dengan upaya tersebut diharapkan tercipta nilai – nilai pribadi yang berkarakter yang akhirnya dapat membentuk nilai – nilai luhur bangsa Indonesia. Apabila dalam hal ini dapat dilestarikan oleh segenap anggota keluarga akan menjadi satu kekuatan baik di bidang kesehatan, ekonomi sosial budaya, sebagai wahana yang tangguh demi terwujudnya ketahanan.
Sementara itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, Surya Chandra Surapaty mengatakan, peringatan Harganas ini merupakan perwujudan dan perhatian kita semua dalam upaya menjadikan keluarga sebagai subyek dan obyek pembanghunan bangsa. Keluarga merupakan wahana pertama dan utama dalam penyamaian nilai luhur bangsa dan bagi pengembangan sumber daya manusia (SDM), yang berkualitas sehingga keluarga Indonesia akan terbentuk menjadi keluarga kecil bahagia, sejahtera, dan keluarga yang tangguh dan mandiri.
Dengan peringatan Harganas kali ini, diharapkan agar setiap anggota keluarga selalu berbuat yang terbaik demi kepentingan keluarganya. Disamping kepedulian keluarga sendiri, juga diharapkan kepeduliannya terhadap keluarga lain terutama keluarga – keluarga yang kurang mampu.
Selanjutnya dia mengatakan, dalam peringatan keluarga yang ke – XXIII Tahun 2016, sangatlah tepat jika pameran dan gelar dagang ini. Kemudian disatu sisi kegiatan ini membantu kelompok, ajang promosi dan upaya membangkitkan kembali semangat untuk menampilkan produk kelompok UPPKS yang dibina oleh BkkbN.
Disisi lain, juga kegiatan ini akan membantu kelompok UPPKS agar dapat berinteraksi, berkumpul, dengan kelompok – kelompok usaha ekonomi keluarga produktif atau kelompok usaha ekonomi mikro binaan Kementerian, Lembaga, BUMN, BUMD atau Dekranasda untuk memajukan usaha mereka dengan mempromosikan produk unggulan masing – masing daerah. Sehingga terjalin komunikasi antar kelompok usaha dengan harapan dapat membangun jaringan pemasaran yang lebih luas dan memiliki daya saing baik dalam hal kuantitas, produksi maupun kualitas produk.
Pameran dan Gelar Dagang ini merupakan bentuk dan tindakan nyata untuk membantu kelompok usaha kecil dalam meniti usaha ekonomi produktif agar lebih berkembang sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan, baik bagi anggota keluarga, komunitas, maupun lembaga yang ada di masyarakat.
“ Penyelenggaraan pameran dan gelar dagang ini kami harapkan dapat menjadikan momentum bagi bangkitnya perekonomian khususnya kelompok – kelompok usaha ekonomi mikro baik kelompok UPPKS maupun usaha ekonomi produktif lainnya yang tersebar di seluruh Indonesiaâ€, kata Surya.
Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, mengatakan Nusa Tenggara Timur selalu disebut miskin, daerah tertinggal, tapi kami percaya bahwa sebutan itu sebagai tantangan untuk kami berjuang maju supaya sejajar dengan daerah lainnya.
“ Kalau dulu NTT sering diplesetkan Nasip Tidak Tentu. Kemudian ada yang datang menghibur kami dengan menyebut NTT itu artinya Nanti Tuhan Tolong. Tapi sekarang kami tengah mengembangkan pariwisata di Nusa Tenggara Timur.
Dan terima kasih kepada Bapak Presiden yang telah menetapkan salah satu destinasi utama dari 10 destinasi utama di Indonesia salah satunya di Labuan Bajo di NTT. Karena kita sedang mengembangkan pariwisata, NTT tidak lagi disebut Nanti Tuhan Tolong, tapi kita menyebutnya New Torism Territoryâ€, kata Lebu Raya.
Pameran seperti biasa saling belajar antar satu dengan yang lain, untuk membuat orang semakin percaya diri.
Semakin yakin akan produk – produk yang dihasilkannya itu berguna bagi banyak orang. Kemudian pameran juga menunjukkan bahwa kita bisa, kita mampuy, kita punya potensi yang kita kembangkan untuk membagun diri, keluarga, daerah dan bangsa dan negara.
Gelar Dagang merupakan hal yang sangat penting di era yang semakin terbuka, memang mau dan tidak mau, dan terus menerus membenahi diri, berkreasi, untuk terus menerus meningkatkan produksi kita. Apa lagi di era MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN).
“ Kita memang terus menerus berpacu untuk menghasilkan produk – produk yang berdaya saing. Demikian juga pemberian penghargaan, hadiah bagi aneka lomba. Itu menujukan bahwa kita menghargai prestasi orang, kita cenderung tidak menghargai prestasi orangâ€, kata Gubernur Lebu Raya.
Peserta pameran dalam rangka Peringatan Harganas ke XXIII Tahun 2016 yang berlangsung di alun – alun rumah jabatan NTT ini diikuti 91 peserta, baik dari Kementerian, Lembaga, BUMD, BUMN dan BkkbN se-Provinsi dari seluruh Indonesia. Acara pembukaan Pameran dan Gelar Dagang tersebut diakhiri dengan penyerahan sejumlah penghargaan. (Ang/ns/rs)