Bandung (Antara) - Medali emas dari cabang sepak bola menyempurnakan sukses Jawa Barat menjadi juara umum PON XIX/2016 setelah pada final mengalahkan Sulawesi Selatan melalui adu penalti 5-4 (0-0) di Stadion Si Jalak Harupat Soreang Kabupaten Bandung, Rabu.
Dewi Fortuna tengah berpihak kepada tuan rumah yang juga meraih medali emas paling bergengsi dari cabang olahraga paling populer di tanah air itu.
Namun perjuangan Gian Zola dan kawan-kawan harus melewati babak adu penalti waktu setelah dalam waktu normal 90 menit skor imbang dan babak perpanjangan imbang 0-0.
Dalam adu penalti, lima penembak Jabar sukses melakukan eksekusi yakni Alfan, Feby Haryadi, Gian Zola, Pian Sopian dan Sugianto. Hanya penembak ketiga Erwin Ramdhani.
Sementara Sulsel hanya empat pemain yang mampu melakukan eksekusi dan gol yakni Adi Setiawan, F Muslim, M Fadlan, W Hasbullah. Sedangkan dua penembak terakhir Sulsel Alya Alfuad dan Irfan Arfandi mampu di blok kiper M Natsir dari Jabar sehingga kedudukan akhir 4-5 untuk Jabar.
Dengan kekalahan dramatis itu Sulawesi Selatan harus puas dengan medali perak. Sedangkan medali perunggu diraih oleh Papua yang pada perebutan tempat ketiga mengalahkan Sumatera Selatan dengan skor 1-0.
Tim asuhan pelatih Lukas Tumbuan itu mengakhiri penantian panjang Jawa Barat untuk menghadirkan medali emas PON. Prestasi terbaik terakhir pada PON XV di Jawa Timur.
"Hasil ini sangat membanggakan bagi kami karena bisa menghadirkan emas, ini hasil kerja keras dan tim kami akhirnya lebih siap meski harus ditentukan lewat adu penalti yang sebenarnya tidak kami harapkan," kata pelatih Jabar Lukas Tumbuan.
Perjuangan tim Jabar yang berkostum biru-biru itu disaksikan langsung oleh Gubernur Jabar yang juga Ketua PB PON XIX/2016 Jabar H Ahmad Heryawan. Selain itu hadir pula Gubernur Papua Lukas Enembe dan Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman.
Pesta kemenangan tim Jabar berlangsung saat pengalungan medali emas oleh Ketua Umum PB PON XIX Jabar H Ahmad Heryawan. Sebelumnya pengalungan medali perak dan perunggu dilakukan oleh Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman.
Perjuangan tim sepak bola Jabar menuju podium tertinggi PON XIX/2016 cukup mulus. Sukses tim sepak bola sekaligus sukses juara umum PON terakhir diraih Jawa Timur pada PON 2000,
Babak final sepak bola merupakan perebutan emas terakhir PON 2016 Jabar sekaligus menutup perburuan medali pada perhelatan olahraga empat tahunan yang di Jawa Barat.
Pertandingan babak final itu berlangsung dalam tempo sedang, tuan rumah Jabar dan Sulsel sama-sama berusaha mencetak gol namun kedua tim masih buntu. Hingga akhir babak kedua juga berakhir imbang 0-0.
Babak perpanjangan waktu diberlakukan untuk menentukan pemenang. Tempo permainan mengendur, karena stamina pemain kedua tim menurun. Jabar melakukan pergantian pemain.
Jabar lebih agresif melakukan tekanan melalui striker Alfan Fathier, Febri Haryadi dan Erwin Ramdani. Bahkan Alfan mendapat kartu kuning menit ke-100 setelah dianggap melakukan diving di kotak penalti. Sebuah tembakan Alfan membentur tiang gawang Sulsell yang dikawal Syaiful. Sebaliknya Sulsel lebih memanfaatkan serangan balik.
Hingga babak perpanjangan waktu 2x15 menit berakhir kedudukan tetap imbang. Pertandingan dilanjutkan dengan adu penalti.
Sukses Jabar dalam adu penalti tidak lepas dari aksi kiper M Natsir yang berhasil menangkap dua tembakan terakhir Sulsel yakni Alya Alfuad dan Irfan Arfani.
Seusai laga, pelatih Jabar Lukas Tumbuan menyatakan timnya lebih siap namun gagal meraih gol pada waktu normal. Hal itu menurut Lukas karena karena Sulsel terlalu bermain defensif. Padahal bila bermain lebih terbuka mungkin hasilnya tidak seperti itu.
"Mereka bermain defensif, dan pada penalti kita bisa memutar balik keadaan meski sempat tertinggal setelah penembak ketiga kami gagal, tapi mental pemain kami sangat bagus pada final ini," kata Lukas.
Menurut Lukas, militansi yang kuat para pemainnya menjadi salah satu kunci sukses timnya pada ajang PON.
Susunan pemain Jabar; M Nasir (kiper), Pian Hadiansyah, Agil Munawar. Hen hen Herdiana. Sugianto, Ahmad Subagja. Abdul Azis, Gian Zola, Erwin Ramdani. Febry Haruyadi, Angga Febrianto.
Sulsel ; Syaiful (kiper), Adi Setiawan. Nurhidayat. Washiat Hasbullah. Ahmad Hari. M Alya Alfuad. M Fadlan, Asnawi Mangkualam, Abdul Aziz, Amri Faisal. ***4***