Bulan Juni hingga Agustus menjadi waktu yang dinanti-nanti para pelajar dan mahasiswa untuk menikmati liburan panjang kenaikan kelas dan ujian akhir semester dengan berbagai kegiatan menyenangkan yang tidak sekadar seru namun juga bisa mendatangkan manfaat.
Apalagi bila memiliki kesempatan mendapatkan liburan gratis ke luar negeri yang menjadi impian semua orang. Tidak hanya sekadar gratis biaya akomodasi dan perjalanan selama berada di luar negeri, tetapi juga yang lebih penting lagi adalah adanya "oleh-oleh" pengalaman dan wawasan baru untuk memperkaya ide-ide saat kembali ke bangku sekolah dan kampus.
Beberapa lembaga swadaya masyarakat secara berkala memberikan kesempatan berlibur gratis namun umumnya tidak hanya semata berlibur sebab biasanya pemenang akan mengikuti program yang sudah dirancang oleh lembaga atau perusahaan pengundang.
Nuffic-Netherlands Education Officer-Neso Indonesia, lembaga swadaya masyarakat dari Belanda, baru saja mengumumkan dua nama pemenang lomba Kompetiblog "Studi di Belanda", sebuah ajang menulis artikel tentang Belanda untuk masyarakat umum berusia antara 17-44 tahun.
Penyelenggaraan ajang kompetiblog sudah memasuki tahun ke-empat sejak digelar tahun 2009, kegiatan tersebut merupakan ajang adu kemampuan mengeluarkan pendapat dalam bentuk artikel dengan tema yang sudah ditentukan oleh panitia dari Nuffic Neso Indonesia," kata Education Promotion Manager Netherlands Education Officer (NESO) Inty Dienasari.
Dua pemenang studi ke Belanda dalam ajang Kompetiblog tahun 2012 yaitu Nurlela dengan artikel berjudul "Musuh Bebuyutan yang Membuat Bangsa Belanda Kreatif", dan Ricky Mardiansyah dengan artikel berjudul "Rumus E = mc2, Rahasia Kesuksesan Belanda", akan mengikuti "summer school", pada bulan periode Juli- Agustus 2012.
Kompetiblog 2012 menjadi kesempatan kedua bagi Ricky Mardiansyah alumni sastra Perancis Universiats Padjajaran bandung untuk menjajal kemampuannya bersaing dengan para penulis lain yang sama-sama berkeinginan untuk meraih pengalaman belajar bahasa di luar negeri dengan biaya gratis.
Ricky sebagai juara dua memeroleh hadiah studi musim panas di Belanda selama dua minggu dan kompetisi tersebut menjadi kali kedua diikutinya.
"Tahun lalu saya sudah ikut tetapi tiga artikel yang saya kirim lolos sebagai juara ketiga. Namun tidak mengurangi minat saya untuk terus mencoba. karena bagi saya Belanda adalah impian sejak kecil. Sekarang juara dua dan baru bisa ke Belanda," ujarnya.
Berpidato
Bila Ricky meraih liburan gratis melalui kompetisi menulis, maka I Ketut Ari Guna Septiasa siswa SMA dari Kabupaten Bangli Provinsi Bali pada liburan kenaikan kelas kali ini akan menikmati perjalanan gratis ke Jepang berkat keberaniannya menjajal kemampuan berpidato dalam Bahasa Jepang yang diselenggarakan sebuah kursus bahasa Jepang, Pandan College, di kawasan Bumi Serpong Tangerang.
Minat generasi muda untuk mau belajar bahasa asing di luar Bahasa Inggris memang masih relatif rendah. Apalagi untuk bahasa yang terbilang sulit seperti Bahasa Jepang karena selain mengucapkan juga harus memiliki kemampuan menulis dalam huruf kanji sehingga banyak anak muda yang tidak bertahan lama saat mengikuti kursus Bahasa Jepang,"kata Komisaris Pandan College Richard Susilo.
"Kami ingin semakin banyak generasi muda Indonesia yang mengenal bahkan mendalami Bahasa Jepang. Lomba pidato bahasa Jepang ini diharapkan dapat memberikan motivasi bagi pelajar dan anak muda Indonesia untuk belajar lebih baik lagi bahasa Jepang," katanya..
Jepang, menurut Richard, adalah negara yang membuka peluang besar dalam bidang pendidikan, transfer ilmu pengetahuan, seni dan budaya, potensi wisata dan kesempatan bekerja, sehingga menguasai Bahasa Jepang, maka kesempatan mengenal lebih dekat dengan Negeri sakura tersebut akan lebih terbuka.
"Kami ingin mendorong generasi muda kita menguasai banyak bahasa, diantaranya Jepang sebab berbagai teknologi dan ilmu pengetahuan di berbagai bidang dapat kita pelajari dari negara itu. Karena itu, kemudian kami menyelenggarakan lomba pidato Bahasa Jepang terbuka bagi anak muda Indonesia berusia sampai dengan 24 tahun," katanya.
Tetapi, patut disayangkan lomba pidato dalam Bahasa Jepang masih kurang peminat, padahal sosialisasi penyelenggaraan lomba sudah dilakukan dengan berbagai cara, termasuk ke sekolah-sekolah dan kampus. Namun pendaftar hingga batas waktu penutupan lomba hanya sebanyak 12 orang dari Jabodetabek dan Bali.
Dua pemenang akan mendapat hadiah tiket gratis ke Jepang diharapkan mereka lebih dekat lagi mengerti dan memahami Jepang, bukan hanya dari segi bahasa, tetapi juga dari segi budayanya.
"Kita harapkan anak muda Jepang juga berbondong ke Indonesia untuk saling mengenai satu sama lain. Apabila mereka saling kenal dan bahkan menjadi sahabat satu sama lain, saya yakin masa depan hubungan kedua negara akan semakin kental semakin baik, bukan hanya antar manusia tetapi juga di segala bidang kemasyarakatan, sosial, ekonomi dan politik," papar Richard yang juga tokoh filatelis Indonesia penemu istilah "Carik Kenangan".
Dari segi tenaga kerja, pihak Jepang sangat membutuhkan tenaga kerja Indonesia tentu yang bisa berbahasa Jepang, karena citra tenaga kerja Indonesia sangat baik di Jepang. Dari segi ekonomi, kini jauh semakin banyak perusahaan Jepang datang dan berinvestasi ke Indonesia.
Kesempatan emas ini datang hanya sekali dan harus kita manfaatkan secepat dan sebaik mungkin," tegas Richard.
Berlibur sambil Bekerja
Penguasaan bahasa asing dengan cara tinggal bersama keluarga penutur asli di negaranya merupakan salah satu cara belajar bahasa yang efektif. Pengalaman ini bukan hanya membuat pembelajar bisa fasih berbahasa asing, namun yang penting adalah juga mampu mengenal budaya negara tersebut.
Kegiatan tinggal bersama keluarga penutur asli di negara yang bahasanya ingin dikuasai, jadi tawaran belajar sekaligus berlibur di musim liburan sekolah nanti. Program yang dinamakan homestay ini juga ditawarkan sekolah Bahasa Jepanng di Indonesia Pandan College.
Selama satu minggu, peserta akan tinggal di rumah keluarga Jepang dan diajak untuk mengenal teknologi otomotif dengan mengunjungi pabrik Toyota.
Richard menjelaskan program homestay belajar Bahasa Jepang ini untuk mengisi masa liburan anak sekolah Indonesia pada Mei dan Juni mendatang dengan biaya sebesar 325 ribu Yen atau setara Rp28 juta.
Belajar Bahasa Jepang sambil bekerja ditawarkan International Language Center Anugerah, Denpasar Bali.
Peserta kursus Bahasa Jepang bisa mengambil program lanjutan 1,5 tahun belajar sambil bekerja di sebuah perkebunan anggrek "Japan Orchid",yang bertindak sebagai sponsor untuk homestay peserta selama berada di Negara tersebut.
"Peserta akan belajar menggunakan kemampuan bahasanya sambil bekerja di kebun anggrek dengan mendapat gaji dari perusahaan tersebut, selama 1,5 tahun," kata Wakil Direktur ILC Anugerah I Made Ardana Putra.
Selanjutnya, peserta diberi kesempatan melanjutkan pendidikan di Jepang dengan tetap bekerja di Japan Orchid atau kembali ke Tanah Air, tambahnya.
Liburan kenaikan sekolah dan kuliah akan menjadi kesempatan menyenangkan bila dirancang sejak jauh hari apalagi ditambah dengan kejelian dan ketekunan untuk rajin-rajin mencari tahu dari internet dan mengunjungi lembaga non profit pemberi beasiswa dan homestay ke luar negeri
Ketekunan berbuah liburan gratis ke luar negeri
Rabu, 20 Juni 2012 19:46 WIB 1133
Apalagi bila memiliki kesempatan mendapatkan liburan gratis ke luar negeri yang menjadi impian semua orang...."