Berne (Antara/Reuters) - Sepak bola Eropa memberikan pengingat untuk hal baik dan buruk terhadap masa lalu pada Kamis, di mana salah satu mantan tim raksasa Ajax Amsterdam menang 2-0 pada satu pertandingan Liga Europa sedangkan pada laga lain terjadi kerusuhan penonton yang membuat pertandingan di Lyon sempat tertunda.
Anderlecht, yang seperti Ajax pernah menjadi salah satu kekuatan utama di kompetisi-kompetisi benua biru, bermain imbang 1-1 dengan tamunya Manchester United pada pertandingan leg pertama perempat final lainnya, sedangkan Celta Vigo menang 3-2 atas tamunya Genk.
Namun terdapat pengingat buruk bahwa aksi hooligan yang pernah menodai sepak bola Eropa belum hilang sepenuhnya, ketika kerusuhan penonton membuat pertandingan Olympique Lyonnais menjamu klub Turki Besiktas sempat tertunda selama 45 menit.
Puluhan penggemar memasuki lapangan, di mana klub Prancis itu mengatakan para penggemar berlindung setelah dilempari berbagai benda dari bagian atas tribun penonton.
Juara Eropa empat kali AJax, yang saat ini lebih dikenal sebagai produsen pemain-pemain muda yang kelak akan pindah ke liga-liga yang lebih besar, menikmati sisa-sisa kejayaan mereka di level benua saat mereka menundukkan klub Jerman Schalke.
Ajax memainkan banyak sepak bola mengalir seperti yang kerap ditampilkan para pendahulunya, dan membuka keunggulan ketika Davy Klaassen mengonversi penalti setelah Amin Younes dilanggar Alessandro Schoepf di kotak terlarang.
Klaassen kembali mencetak gol pada awal babak kedua, melepaskan tembakan dari jarak 12 meter setelah ia disodori bola oleh Justin Kluivert, putra mantan pemain internasional Belanda Patrick Kluivert.
Henrikh Mkhitaryan membawa Manchester United memimpin pada menit ke-37 setelah menyambar bola pantul, dan tim tamu terlihat akan meraih kemenangan ketika mereka mendominasi permainan.
Leander Dendoncker memiliki ide lain ketika ia mengungguli Matteo Darmian pada duel udara untuk menanduk umpan silang Ivan Obradovic saat pertandingan tinggal menyisakan empat menit.
Tandukan Jean-Paul Boetius membawa Genk memimpin pada menit kesepuluh di Spanyol, namun Celta menghantam balik melalui gol-gol sumbangan Pione Sisto, Iago Aspas, dan John Guidetti untuk mengubah skor menjadi 3-1 sebelum turun minum.
Thomas Buffel mencetak satu gol balasan pada pertengahan babak kedua untuk membangkitkan harapan Genk dan membuat pertandingan kedua masih akan berlangsung sengit.