Bengkulu (ANTARA) - PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) Nonpetikemas melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) menegaskan komitmen terhadap penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Pelabuhan Pulau Baai Provinsi Bengkulu.
"Melalui kegiatan safety awareness ini, kami ingin menanamkan budaya kerja yang mengedepankan aspek keselamatan, sehingga risiko kecelakaan dapat diminimalisir, produktivitas meningkat, dan pelayanan kepada pelanggan tetap optimal," kata Deputi Manajer Operasi dan Teknik PTP Nonpetikemas Cabang Bengkulu Dili Andrianto di Bengkulu, Senin.
Dili Andrianto menegaskan aspek keselamatan kerja merupakan prioritas utama yang tidak dapat ditawar. Oleh karena itu, PTP Nonpetikemas pun menggelar program safety awareness.
Program tersebut bertujuan meningkatkan kompetensi K3 serta juga memberikan bantuan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kerja bongkar muat Pelabuhan Bengkulu dalam mendukung produktivitas operasional dan penerapan ISO 26000.
PTP Nonpetikemas menyerahkan bantuan APD seperti helm dan rompi, serta paket sembako sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap kesejahteraan pekerja.
Perwakilan Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Bengkulu menegaskan penggunaan APD dan kepatuhan terhadap aturan K3 bukan hanya kewajiban, tetapi juga bentuk perlindungan diri paling mendasar bagi pekerja pelabuhan.
Program itu menjadi bagian dari implementasi TJSL bidang keselamatan dan kesehatan kerja yang konsisten dijalankan PTP Nonpetikemas.
Melalui penerapan prinsip ISO 26000, ia mengatakan perusahaan menegaskan K3 merupakan tanggung jawab bersama untuk mewujudkan ekosistem pelabuhan yang lebih aman, nyaman dan profesional.
