Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Rafflesia Desa Manau IX Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu menemukan 13 knop atau calon bunga Rafflesia sp di dua lokasi kawasan hutan sekitar desa mereka.
"Ada dua titik habitat yang kami pantau dan menemukan 13 knop yang tumbuh dan siap mekar bila tidak ada gangguan," kata Ketua Pokdarwis Rafflesia, Andriyan saat dihubungi dari Bengkulu, Senin.
Ia mengatakan dua titik yang dipantau anggota Pokdarwis tersebut merupakan habitat bunga langka Rafflesia arnoldii.
Diketahui, kawasan hutan di sekitar wilayah Kecamatan Padang Guci Hulu juga merupakan habitat rafflesia jenis Rafflesia bengkuluensis.
"Sedangkan habitat Rafflesia bengkuluensis akan kami survei dalam waktu dekat," ucap dia.
Hasil survei di habitat pertama, anggota Pokdarwis menemukan satu bunga Rafflesia yang sedang mekar, namun tidak sempurna. Faktor cuaca di mana musim kemarau melanda wilayah itu dalam beberapa pekan terakhir diduga sebagai penyebab utama.
Selain satu bunga yang sedang mekar, di lokasi tersebut juga ditemukan sembilan knop atau calon bunga rafflesia. Sembilan knop tersebut sudah masuk fase brakta dengan kata lain akan mekar dalam dua hingga tiga pekan ke depan.
Sementara di habitat kedua, tim menemukan empat knop yang sudah masuk fase brakta. Dua dari empat knop diperkirakan akan mekar dalam dua minggu mendatang.
"Di lokasi kedua, kami menemukan satu knop yang gagal mekar karena sudah menghitam dan mulai membusuk. Kemungkinan faktor cuaca yang terlalu panas," kata Andriyan.
Menurut dia, selain dua lokasi itu, masih ada beberapa lokasi habitat bunga Rafflesia seperti lainnya di sekitar kawasan hutan Desa Manau IX yang berbatasan dengan Hutan Lindung Raja Mandare.
Beberapa tahun terakhir, habitat bunga langka yang menjadi ikon Provinsi Bengkulu ini telah menarik sejumlah wisatawan untuk berkunjung menyaksikan keunikan bunga tersebut.
13 knop bunga Rafflesia arnoldii di Bengkulu
Selasa, 15 Mei 2018 9:39 WIB 5610