Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Sebanyak 250 kepala keluarga di Desa Bukit Peninjauan, Kabupaten Seluma, Bengkulu, mulai merasakan manfaat pengolahan lahan pekarangan untuk pemenuhan kebutuhan pangan.
"Warga mulai merasakan manfaatnya, setidaknya mereka tidak lagi membeli sayur dan bumbu kebutuhan dapur karena semuanya sudah ditanam di pekarangan," kata Kepala Desa Bukit Peninjauan Mahyudin saat menerima kunjungan Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah yang meninjau program pemanfaatan pekarangan untuk ketahanan pangan, Kamis.
Desa Bukit Peninjaun merupakan satu dari enam desa percontohan pemanfaatan pekarangan untuk ketahanan pangan yang digagas Badan Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu.
Mahyudin mengatakan awalnya hanya 200 kepala keluarga yang ikut dalam program tersebut. Mereka terbagi dalam 10 kelompok yang dibantu dana masing-masing Rp5 juta setiap kelompok.
"Baru beberapa bulan berjalan sudah ada penambahan 50 kepala keluarga yang bergabung ke 10 kelompok ini," tambahnya.
Hingga saat ini kata dia 50 persen kepala keluarga di desa itu sudah mengikuti program tersebut dan mampu memenuhi kebutuhan sayur-mayur masyarakat desa.
Petugas Penyuluh Pertanian Desa Bukit Peninjauan Tulus Budiyono mengatakan tidak ada kendala berarti yang dihadapi masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan mereka.
"Hanya pasokan air terganggu selama kemarau, selain itu tidak ada kendala karena untuk bibit juga ada pembibitan khusus dengan harga Rp1.000 per batang," katanya.
Jenis tanaman yang dikembangkan di pekarangan rumah warga antara lain tomat, cabai, sawi, bayam, kangkung, terung, daun bawang hingga buah-buahan.
Sementara Plt Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah mengatakan program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat apalagi di daerah perkebunan seperti wilayah Kabupaten Seluma yang merupakan sentra komoditas sawit dan karet.
"Untuk mengatasi kesulitan air, saya akan membantu satu unit alat mesin pemompa air," ujarnya.
Ia mengatakan program ini sangat bermanfaat dikembangkan di enam kabupaten lainnya yang merupakan sentra tanaman perkebunan di Bengkulu.
Pemanfaatan pekarangan untuk ketahanan pangan kata dia akan berkembang untuk penganekaragaman pangan utama selain beras.
"Akan berjalan bertahap karena daerah kita memiliki potensi untuk pengembangan tanaman pangan lain seperti sukun, ubi dan komoditas lainnya pengganti beras," katanya.
Mayem, salah seorang warga mengatakan sudah dua kali memanen sayur kangkung dan bayam untuk konsumsi keluarganya dan sebagian dijual ke tetangga.
"Karena tidak habis dimakan untuk keluarga, akhirnya dijual, penjualan pertama dan kedua menghasilkan Rp40 ribu," katanya. (ANT)
Warga Seluma rasakan manfaat pekarangan
Jumat, 7 September 2012 8:35 WIB 2133
.....Untuk mengatasi kesulitan air, saya akan membantu satu unit alat mesin pemompa air.....