Bengkulu, (ANTARA Bengkulu) - Sebagian besar pengurus Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerindra Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, menuntut Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra Bengkulu Susi Marlenie Bacsin mundur.
Ketua DPC Partai Gerindra Seluma, Nahwan, saat dihubungi, Rabu, mengatakan, Susi yang mendapat amanat memimpin Gerindra Bengkulu selama ini justru berkedudukan di Jakarta sehingga kepengurusan di daerah tidak terkoordinasi secara baik.
Bahkan, lanjutnya, muncul kekisruhan kepengurusan di DPC Seluma karena dikukuhkannya A Rozi sebagai Ketua DPC Gerindra yang baru oleh Susi.
"Keberadaan kami sebagai ketua DPC didukung oleh 14 Pimpinan Anak Cabang se- Kabupaten Seluma, tapi tiba-tiba muncul Ketua DPC baru A Rozi dikukuhan Ketua DPD Gerindra Provinsi Bengkulu Ny Susi Marlenie Bacsin," katanya.
Menurutnya, keberadaan pimpinan DPC Kabupaten Seluma yang baru membuat resah anggota partai di tingkat kecamatan karena mereka tidak pernah diberi tahu adanya pimpinan baru tersebut.
Akibatnya timbul kekeruhan di kalangan anggota, padahal Partai Gerindra tengah menghadapi verifikasi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum Bengkulu.
"Saya akan mendatangi DPP Gerindra untuk mempertanyakan keberadaan pengurus baru di DPC Gerindra Seluma tersebut," ujar Nahwan.
Wakil Ketua I DPC Kabupaten Seluma Salman Bidin mengatakan, selama DPC Partai Gerindra Seluma di bawah kepimpinan Nahwan berjalan baik dan lancar.
"Tiba-tiba jabatan beliau digantikan secara diam-diam oleh pengurus baru yang hanya mendapat restu dari Ketua DPD Provinsi Bengkulu, sedangkan surat keputusan pengangkatan Nahwan yang ditandatangani DPP Gerinda hingga saat ini belum dicabut", ujarnya.
Para anggota di setiap kecamatan mengancam akan menduduki kantor DPD Gerindra Provinsi Bengkulu bila masalah tersebut tidak diselesaikan secara arif, ujarnya.
Ketua DPD Gerindra Provinsi Bengkulu Susi Marlenie Bacsin yang hendak dimintai konfirmasi tidak bisa dihubungi. (Z005)
Pengurus dpc gerindra seluma tuntut ketua DPD mundur
Rabu, 3 Oktober 2012 19:29 WIB 2098
Susi yang mendapat amanat memimpin Gerindra Bengkulu selama ini justru berkedudukan di Jakarta sehingga kepengurusan di daerah tidak terkoordinasi secara baik..."