Jakarta (ANTARA) - Dosen Komunikasi Politik Universitas Bengkulu Lely Arianie mengatakan sebaiknya Joko Widodo menemui Prabowo Subianto terlebih dulu sebagai proses rekonsiliasi pascaputusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan penetapan presiden-wakil presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Saya sarankan Pak Jokowi yang mengajak, menyapa, atau menelpon Pak Prabowo. Pasti dia (Jokowi) memahami perasaan hati orang yang kalah,” kata Lely kepada Antara, Kamis.
Baca juga: Milenial sambut gembira wacana menteri muda kabinet Jokowi
Lely mengatakan meskipun tidak ada aturan siapa yang harus menemui terlebih dulu, Jokowi sebagai pemenang mengerti suasana kebatinan orang yang kalah. Presiden terpilih itu menurutnya juga tidak seharusnya terus-menerus mengirimkan perantaranya kepada Prabowo.
Namun, Lely melanjutkan apabila Jokowi sudah inisiatif mengajak atau menelepon Prabowo tetapi ditolak, itu tidak menjadi masalah.
Baca juga: Jokowi direncanakan "groundbreaking" tol Bengkulu-Sumsel
“Yang kalah juga jangan jual mahal karena bagaimanapun perjalanan ketatanegaraan kita terus berjalan,” ujarnya.
Lely mengatakan pertemuan kedua tokoh itu akan membantu meredakan konflik di masyarakat.
Selain itu, ia juga memperkirakan rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo akan turut membuat masyarakat yang semula terpecah-belah mungkin pelan-pelan bisa berangkulan kembali.
Baca juga: Jokowi dinilai tidak perlu tambah koalisi
Dosen UNIB sarankan Jokowi temui Prabowo lebih dulu
Kamis, 4 Juli 2019 22:01 WIB 3412