Bandung (ANTARA) - Kepala Kepolisian Resor Subang, AKBP Teddy Fanani menduga kecelakaan dua bus yang menelan tujuh korban meninggal dunia di Kilometer 117 Tol Cipali arah Jakarta pada Kamis (14/11) dini hari pukul 00.15 WIB disebabkan oleh pengemudi yang mengantuk.
"Kayaknya keterangan tadi malam mengantuk, oleng. Tertidur sehingga nyebrang, kan ada bekas-bekasnya," kata Teddy, Kamis.
Baca juga: Kecelakaan bus di Tol Cipali, tujuh orang meninggal dan puluhan terluka
Kecelakaan itu melibatkan Bus Sinar Jaya dengan nomor polisi B 7949 IS dan Bus Arimbi bernopol B 7168 CGA.
Kecelakaan itu bermula dari bus Sinar Jaya nopol yang dikemudikan oleh Sanudin dari arah Jakarta menuju Palimanan diduga hilang kendali dan menyeberang ke jalur berlawanan sehingga menabrak Bus Arimbi nopol B 7168 CGA yang datang dari arah Cirebon.
Maka dari itu, Teddy menduga ada faktor kelalaian dalam peristiwa kecelakaan tersebut. Pihak kepolisian, kata dia, akan melakukan pemeriksaan terhadap sopir bus yang juga mengalami luka-luka.
Baca juga: Kronologi kecelakaan bus pelajar di Tol Cipali yang menewaskan tiga orang
Satlantas Polres Subang juga menurutnya telah melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Namun pihaknya belum menetapkan tersangka atas kecelakaan yang diduga akibat kelalaian tersebut.
"Kemungkinan kalau memang ada (tersangka) ya, sopir bus Sinar Jaya yang menyeberang ke jalan tol, Nanti kondekturnya semuanya bakal diambil keterangan kalau sudah memungkinkan," katanya.
Sementara itu, seluruh korban dari kecelakaan tersebut dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subang. Selain tujuh korban meninggal dunia, ada 25 korban lainnya yang mengalami luka-luka.
Baca juga: Penyerang sopir bus dalam kecelakaan beruntun di Cipali dikenakan pasal berlapis
Baca juga: Polisi tetapkan seorang penumpang jadi tersangka terkait insiden di Tol Cipali
Menurut polisi, begini awal mula kecelakaan bus di Tol Cipali yang telan 7 korban jiwa
Kamis, 14 November 2019 12:46 WIB 1338