Mahasiswa asal Bengkulu pulang kampung hindari virus corona

Bengkulu (ANTARA) - Mahasiswa asal Bengkulu yang kuliah diluar daerah, Selasa (17/3) mulai kembali ke Bengkulu pasca dikeluarkannya kebijakan meliburkan mahasiswa selama 14 hari guna mencegah penularan virus korona jenis baru atau Covid-19 oleh berbagai universitas di Indonesia.

Baca juga: COVID-19 dan kematian di dunia melampaui China

Mahasiswi asal Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu yang kuliah di Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia Bandung, Nabila Dinda Janatia mengaku ia memilih pulang kampung karena khawatir dengan tingginya angka penularan virus korona ditempat ia kuliah.

"Sebelum di lockdown mending pulang. Soalnya sudah banyak pasien yang kena. Hampir setiap kecamatan masing-masing ada satu pasien yang positif di Kota Bandung," kata Nabila saat diwawancarai di bandar udara Fatmawati Soekarno Bengkulu, Selasa (17/3).

Baca juga: WNI alami sesak nafas dari Malaysia yang dirujuk RSUP M Djamil meninggal dunia

Baca juga: COVID-19 terkendali, tim medis mulai ditarik dari Hubei

Bukan hanya ia sendiri yang memilih pulang kampung, kata Nabila, rekan satu kampusnya pun juga banyak yang memilih pulang kampung karena khawatir penularan virus korona, meskipun mengetahui jika kebijakan meliburkan mahasiswa itu agar mahasiswa berdiam diri dan tidak meninggalkan tempat tinggal.

"Perkuliahannya diganti online. Sekarang sudah masuk agenda UTS, jadi ujiannya online juga. Dapat tiket juga lumayan murah Rp510 ribu, jadi pilih pulang aja," papar Nabila.

Hal senada juga diungkapkan mahasiswa asal Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu yang kuliah di Universitas Muhammadiyah Hamka (Uhamka) Jakarta Netasya Rosalia. Ia bersama kerabatnya memilih pulang kampung karena khawatir pandemi global virus korona.

Baca juga: MPR: Saat ini bukan waktu yang tepat lakukan "lockdown"

Baca juga: MUI: Jika COVID-19 ancam jiwa, shalat Jumat diganti Dhuhur

"Ia panik karena sudah nyampai 117 orang yang kena, khawatir gitu jadi pilih pulang kampung aja," kata Netasya.

Ia mengaku sempat dilakukan pemeriksaan suhu tubuh saat berangkat dari bandara Soekarno Hatta, Tanggerang.

Pantauan di pintu kedatangan bandar udara Fatmawati Soekarno Bengkulu, Selasa (17/3), penumpang yang tiba didominasi mahasiswa asal Bengkulu yang kuliah diberbagai kampus di Pulau Jawa.