Mukomuko (Antara Bengkulu) - Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Syafkani, memaklumi kondisi mobil dinas di daerah itu yang membeli bahan bakar minyak bersubsidi, apalagi dalam situasi darurat.
"Biasanya sedang ada acara mendadak di desa-desa, sementara jarak dengan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang menjual Pertamax jauh," kata Syafkani, di Mukomuko, Minggu.
Dalam situasi seperti itu, kata dia, pejabat yang menggunakan mobil dinas (Mobnas) tidak ada pilihan lain selain membeli BBM di SPBU yang tidak menyediakan Pertamax atau solar nonsubsidi.
Pengalaman itu, lanjutnya, pernah dialaminya saat mobnasnya kehabisan bensin di wilayah Kecamatan Air Dikit.
Untuk kembali ke SPBU yang menjual Pertamax di Kecamatan Kota Mukomuko jaraknya masih sekitar 25 Km lagi, sementara saat itu mengejar acara yang akan berlangsung pagi hari di Kecamatan Ipuh sekitar 100 Km dari pusat ibukota kabupaten.
Ia mengatakan, terpaksa membeli BBM subsidi di SPBU yang berada di Air Punggur namun di SPBU itu bensin subsidi sudah habis, sehingga alternatif lain membeli bensin kepada pedagang pengecer.
"Memang warga sempat bertanya ketika melihat mobnas mengisi bensin di eceran tetapi kami jelaskan bahwa bensin di SPBU habis," tambahnya.
Ia menjelaskan, bahwa dalam situasi seperti itu bukan disengaja tetapi tidak ada pilihan lain.
Begitu juga lanjutnya, dengan mobnas pejabat lain yang terpaksa mengisi BBM bensin dan solar subdidi di eceran.
Ia menerangkan, mobnas masih mengisi BBM subsidi di daerah itu karena terkendala dengan infrastruktur di SPBU di daerah itu
"Karena dari tiga stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Mukomuko, belum semuanya menjual Pertamax dan solar nonsubsidi," tambahnya.
Ia menyebutkan, dari tiga SPBU itu yakni di Kecamatan Ipuh, Air Punggur, dan Kecamatan Kota Mukomuko, baru SPBU Air Punggur menjual solar nonsubsidi dan SPBU Kecamatan Kota Mukomuko menjual pertamax.
Sementara jarak tempuh antara satu SPBU dengan yang lain di daerah ini sekitar 30 Km dan sampai 80 Km.
Dengan kendala infrastruktur yang belum mamadai ditambah lagi jarak tempuh yang jauh di SPBU menyulitkan untuk menerapkan kewajiban bagi mobnas untuk mengunakan BBM nonsubsidi bagi mobnas di daerah ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
"Biasanya sedang ada acara mendadak di desa-desa, sementara jarak dengan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang menjual Pertamax jauh," kata Syafkani, di Mukomuko, Minggu.
Dalam situasi seperti itu, kata dia, pejabat yang menggunakan mobil dinas (Mobnas) tidak ada pilihan lain selain membeli BBM di SPBU yang tidak menyediakan Pertamax atau solar nonsubsidi.
Pengalaman itu, lanjutnya, pernah dialaminya saat mobnasnya kehabisan bensin di wilayah Kecamatan Air Dikit.
Untuk kembali ke SPBU yang menjual Pertamax di Kecamatan Kota Mukomuko jaraknya masih sekitar 25 Km lagi, sementara saat itu mengejar acara yang akan berlangsung pagi hari di Kecamatan Ipuh sekitar 100 Km dari pusat ibukota kabupaten.
Ia mengatakan, terpaksa membeli BBM subsidi di SPBU yang berada di Air Punggur namun di SPBU itu bensin subsidi sudah habis, sehingga alternatif lain membeli bensin kepada pedagang pengecer.
"Memang warga sempat bertanya ketika melihat mobnas mengisi bensin di eceran tetapi kami jelaskan bahwa bensin di SPBU habis," tambahnya.
Ia menjelaskan, bahwa dalam situasi seperti itu bukan disengaja tetapi tidak ada pilihan lain.
Begitu juga lanjutnya, dengan mobnas pejabat lain yang terpaksa mengisi BBM bensin dan solar subdidi di eceran.
Ia menerangkan, mobnas masih mengisi BBM subsidi di daerah itu karena terkendala dengan infrastruktur di SPBU di daerah itu
"Karena dari tiga stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Mukomuko, belum semuanya menjual Pertamax dan solar nonsubsidi," tambahnya.
Ia menyebutkan, dari tiga SPBU itu yakni di Kecamatan Ipuh, Air Punggur, dan Kecamatan Kota Mukomuko, baru SPBU Air Punggur menjual solar nonsubsidi dan SPBU Kecamatan Kota Mukomuko menjual pertamax.
Sementara jarak tempuh antara satu SPBU dengan yang lain di daerah ini sekitar 30 Km dan sampai 80 Km.
Dengan kendala infrastruktur yang belum mamadai ditambah lagi jarak tempuh yang jauh di SPBU menyulitkan untuk menerapkan kewajiban bagi mobnas untuk mengunakan BBM nonsubsidi bagi mobnas di daerah ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013