Kelompok tani di Desa Tanjung Alai, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, secara swadaya membangun jalan usaha tani sepanjang sekitar 100 meter lebih di wilayahnya.
 
Kelompok tani ini swadaya membangun jalan usaha tani karena bantuan dana tambahan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp100 juta tidak cukup membangun jalan pertanian sepanjang 600 meter di wilayah ini.
 
"Dana tambahan PEN hanya cukup untuk buka jalan sepanjang 350 meter, dari 350 meter 111 meter dibangun rabat beton, kekurangan swadaya petani," kata Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Ali Mukhibin, dalam keterangannya di Mukomuko, Jumat.

Sebanyak empat kelompok tani di Kabupaten Mukomuko tahun ini mendapatkan kegiatan pembangunan empat ruas jalan usaha tani yang bersumber dari dana tambahan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Sebanyak empat kelompok tani yang tersebar di Desa Tanjung Alai, Desa Lubuk Pinang, Desa Sumber Makmur, dan Desa Lubuk Bangko mengerjakan pembangunan jalan usaha tani tersebut secara swakelola telah menerima penyaluran dana tambahan PEN.

Kelompok tani ini sebelumnya menghibahkan sawahnya berukuran seluas 1.050 meter persegi untuk pembangunan jalan usaha tani di wilayah ini.

"Petani memberikan dan menghibahkan sawahnya karena lokasi pembangunan jalan usaha tani di wilayahnya berada di tengah sawah milik petani," ujarnya.

Menurut dia, keberadaan jalan usaha tani tersebut dapat mengurangi bahkan menghilangkan biaya operasional untuk mengangkat hasil panen padi.

"Biasanya selama ini upah mengangkat padi sebesar Rp10 ribu per karung sekarang tidak perlu biaya lagi karena mobil sudah bisa masuk ke lokasi persawahan dan membawa padi," ujarnya.

Sementara itu, kelompok tani di Desa Tanjung Alai batal menunggu panen padi untuk melaksanakan pembangunan jalan usaha tani karena mereka takut tidak dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu seperti dalam surat perintah kerja sampai 30 Oktober 2021.
 

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021