Mukomuko (ANTARA) -
Ia mengatakan hal itu setelah personel Satpol PP menemukan alat kontrasepsi jenis kondom berserakan di depan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mukomuko.
Kemudian, sebanyak 12 orang remaja dari sejumlah wilayah daerah ini yang terjaring razia saat sedang pesta minuman keras di halaman Sekretariat Daerah Kabupaten Mukomuko sejak beberapa hari yang lalu.
Ia mengatakan, dengan adanya dua temuan ini, seolah-olah komplek perkantoran pemerintah daerah menjadi tempat orang melakukan tindakan asusila dan pesta minuman keras.
"Maksud kami seluruh dinas itu ada petugas jaga dari dinas, tetapi masih ada kejadian ini. Kalau tidak sanggup serahkan ke Dinas Satpol PP dan anggota siap," ujarnya.
Menurutnya, selama ini personelnya maksimal dalam melakukan pengawasan komplek perkantoran pemerintah daerah, bahkan dua jam sekali patroli ke lingkungan perkantoran sesuai dengan perintahnya.
"Kalau itu tidak dilaksanakan, artinya personel tidak disiplin. Mereka terus melapor situasi tempat yang menjadi pengawasan," ujarnya.
Sementara itu, ia mengatakan, para remaja yang telah terjaring razia saat pesta minum minuman keras di komplek perkantoran pemerintah daerah bukan berasal dari wilayah Kecamatan Kota Mukomuko, ada remaja dari Kecamatan V Koto dan Kecamatan Lubuk Pinang.
Ia yakin, para remaja yang terjaring razia Satpol PP ini tidak berani lagi mengulangi perbuatannya. Tindakan penangkapan remaja ini sebagai efek jera agar mereka tidak mengulangi perbuatannya.