Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu menarik personelnya yang ikut membantu mencari Aparatur Sipil Negara (ASN) asal daerah ini dan rekannya yang hilang di aliran Sungai Batang Selaut, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
"Personel sudah ditarik ke pangkalan karena baling-baling speedboat milik BPBD rusak sehingga tidak bisa digunakan untuk mencari korban," kata Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Mukomuko Ahmad Hidayat Syah saat dihubungi dari Mukomuko, Rabu.
"Personel sudah ditarik ke pangkalan karena baling-baling speedboat milik BPBD rusak sehingga tidak bisa digunakan untuk mencari korban," kata Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Mukomuko Ahmad Hidayat Syah saat dihubungi dari Mukomuko, Rabu.
BPBD Kabupaten Mukomuko sebelumnya menurunkan personelnya untuk membantu mencari ASN asal daerah ini dan rekannya yang hilang di aliran Sungai Batang Selaut.
Dua korban hilang di sungai tersebut yakni Toni Hidayat (37) ASN Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Mukomuko, dan Dani (20) pekerja panen buah sawit asal Selaut, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar.
Keduanya dilaporkan hilang setelah perahu berisi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang ditumpanginya karam di aliran Sungai Batang Selaut pada Kamis siang (10/5).
ASN asal Kabupaten Mukomuko ke Selaut, Sumbar, untuk memanen buah sawit di lahan perkebunannya yang berada di wilayah Sumbar. Mereka melansir sawit menggunakan perahu untuk menyeberangi Sungai Selaut.
Ia mengatakan, sampai hari ketujuh pencarian belum ada tanda-tanda keberadaan dua orang yang hilang di Sungai Batang Selaut.
"Kalau kami dari BPBD cuma membantu kalau Pos SAR Mukomuko tidak turun karena itu wilayah Pesisir Selatan, kecuali Basarnas Pesisir Selatan minta bantuan," ujarnya.
Ia mengatakan, hari ketujuh bisa jadi hari terakhir Basarnas melakukan pencarian karena sampai sekarang belum ada tanda-tanda keberadaan dua korban hilang di Sungai Batang Selaut.
Ia menambahkan, kalau memang nanti ada informasi terbaru dari masyarakat yang mengabarkan ada tanda-tanda korban, maka pihak Basarnas bisa turun lagi untuk melakukan evakuasi.
Selanjutnya, ia mengatakan, pihaknya tetap berkoordinasi dengan Basarnas di wilayah Kabupaten Pesisir Selatan untuk mendapatkan informasi terbaru terkait keberadaan ASN asal daerah ini yang hilang di Sungai Batang Selaut.