Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu menyatakan korban gigitan hewan penular rabies (HPR), seperti anjing, kucing, dan monyet, di daerah itu hingga September 2021 bertambah menjadi 48 orang, namun tidak ada yang dinyatakan positif rabies.
 
“Selama bulan September tahun ini ada penambahan sebanyak delapan orang warga yang menjadi korban gigitan hewan penular rabies sehingga jumlahnya menjadi 48 orang,” kata Pengelola Program Rabies Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Bara Lendra dalam keterangannya di Mukomuko, Sabtu.
 
Dinas Kesehatan setempat sebelumnya mencatat 40 warga setempat terkena gigitan HPR, terhitung sejak Januari hingga Agustus 2021.
 
Ia mengatakan delapan korban gigitan HPR selama September tahun ini tersebar di sejumlah wilayah, di mana empat orang di antaranya digigit anjing, tiga orang digigit kucing, dan satu orang digigit monyet.
 
Puluhan warga yang terkena gigitan HPR tersebut telah diberikan vaksin antirabies untuk mencegah penyakit rabies.

"Kita tetap memberikan vaksin antirabies kepada orang yang terkena gigitan hewan penular rabies agar mereka tidak terjangkit penyakit ini," ujarnya.
Dinas Kesehatan setempat memberikan vaksin antirabies sesuai aturan karena mayoritas hewan yang telah menggigit orang tersebut yang bisa terpantau oleh petugas kesehatan dari puskesmas setempat.
 
Instansinya melalui puskesmas yang tersebar di daerah ini memberikan suntikan VAR kepada warga yang menjadi korban gigitan HPR.
 
Ia menjelaskan petugas kesehatan memberikan suntikan VAR untuk mengantisipasi warga yang menjadi korban gigitan anjing, kucing, dan monyet terkena penyakit rabies.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021