Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, saat ini masih mendata usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang memenuhi syarat menerima bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp150.000 per bulan.

"Kami akan menyurati camat untuk mendata sebanyak 2.000 UMKM yang tersebar di 15 kecamatan di daerah ini," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko Ruri Irwandi di Mukomuko, Sabtu.

Pemerintah Kabupaten Mukomuko, tahun ini menyiapkan anggaran dari dana alokasi umum (DAU) dan dana bagi hasil sebesar Rp2,6 miliar untuk BLT bagi warga dan UMKM yang terdampak kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM.

Dari dana sebesar Rp2,6 miliar tersebut, sebesar Rp1,2 miliar di antaranya untuk BLT bagi UMKM yang terdampak kenaikan harga BBM.

Ia menyatakan, meskipun usulan UMKM sebagai calon penerima BLT dari desa dan kecamatan, namun instansinya bersama dengan aparat penegak hukum akan turun untuk mengecek kembali calon penerima apakah tepat sasaran atau tidak.

Ia mengatakan, instansinya melibatkan Kejaksaan Negeri setempat mulai dari awal pelaksanaan program BLT bagi UMKM di daerah ini, yakni pendataan calon penerima BLT, pengecekan calon penerima bantuan.

"Kami bersama dengan instansi terkait dan aparat penegak hukum akan mengecek kembali calon penerima apakah tepat sasaran atau tidak," ujarnya.

Ia memastikan, penetapan sebanyak 2.000 UMKM yang menerima BLT dari pemerintah setempat harus sesuai dengan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan.

"Ada rapat dengan tim inflasi yang terdiri dari Bupati, Sekda, dan aparat penegak hukum untuk menentukan kriteria calon penerima BLT," ujarnya pula.

Ia menjelaskan, UMKM yang berpeluang dan memenuhi syarat menerima BLT tersebut seperti penjual ikan keliling, pedagang sayur keliling, dan penjual kue keliling.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022