Pemerintah Provinsi Bengkulu terus memantau secara intensif kondisi dua kabupaten terkait perkembangan situasi penularan Demam Berdarah Dengue (DBD).
 
"Kasus yang terjadi di Kabupaten Mukomuko, kami sudah melakukan upaya tindakan segera, kami sudah dua kali turun ke Mukomuko, kemudian tim pusat juga melakukan hal yang sama, dan kami melakukan zoom meeting," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni di Bengkulu, Kamis.
 
Menurut dia, seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu sebenarnya terus dipantau terkait DBD. Namun kasus DBD yang ditemukan saat ini yakni berada di Kabupaten Mukomuko dan Bengkulu Selatan.
 
"Kemarin juga ada laporan kejadian di Kabupaten Bengkulu Selatan, dan hal yang sama juga kami lakukan untuk menekan kasus DBD," kata dia.
 
Herwan Antoni meminta masyarakat untuk berpartisipasi aktif memantau dan mengawasi lingkungan sekitar agar tidak menjadi sarana berkembang biak nyamuk pembawa virus DBD.
 
"Kami dari provinsi mendorong seluruh kabupaten/kota agar antisipasi peningkatan kasus DBD. Dengan adanya perubahan musim, musim panas yang cukup tinggi kemudian juga ada hujannya yang berpotensi untuk menampung air hujan, tempat bersarang dan berkembangbiak nyamuk pembawa penyakit," katanya.
 
Masyarakat perlu mencegah berkembangbiak-nya nyamuk pembawa demam berdarah dengan cara membersihkan lingkungan, membakar atau mengubur barang-barang bekas yang bisa menampung air hujan.
 
"Membersihkan wadah penampungan air, dan memastikan memusnahkan atau menimbun sampah yang bisa menampung air. Pemerintah kabupaten/kota juga bisa membantu masyarakat dalam bentuk fogging, atau membasmi jentik nyamuk," ujarnya.
 
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menurunkan Tim Kelompok Kerja Vektor Demam Berdarah Dengue (DBD) ke Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu untuk mengumpulkan data dan informasi terkait dugaan satu keluarga meninggal dunia akibat DBD.
 
Pihak Kemenkes RI ke Mukomuko karena ada kejadian luar biasa (KLB) di daerah itu, yakni satu keluarga meninggal dunia yang diduga akibat DBD. Satu keluarga tersebut, yakni Firmasyah (65), Rislaini (56), Herwilin (34), dan satu bayi yang masih dalam kandungan Herwilin.
 
Namun dari sebanyak empat orang dalam satu keluarga yang meninggal dunia tersebut, satu orang yang dinyatakan positif DBD, satu orang suspect DBD, dan dua orang negatif DBD.

Pewarta: Boyke Ledy Watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023