Kota Bengkulu (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan Provinsi Bengkulu mencatat realisasi Belanja Negara sejak Januari hingga 20 Desember 2024 telah mencapai Rp15,94 triliun.
"Untuk realisasi Belanja Negara yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2024 telah mencapai Rp15,94 triliun dari total pagu Rp16,92 triliun," kata Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) DJPb Kemenkeu Bengkulu Muhammad Irfan Surya Wardana di Kota Bengkulu, Senin.
Ia menyebutkan bahwa realisasi Belanja Negara tersebut terdiri atas Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp5,08 triliun dari alokasi Rp5,85 triliun, kemudian Transfer Ke Daerah dan Dana Desa mencapai Rp10,86 triliun dari pagu Rp11,06 triliun.
"Belanja Negara yang terealisasi dengan baik menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung program pembangunan daerah, termasuk penyediaan infrastruktur dan layanan publik," ujarnya.
Dengan capaian realisasi Belanja Negara tersebut, ia mengapresiasi kinerja seluruh pemangku kepentingan yang telah berkontribusi dalam pencapaian tersebut, sebab dengan adanya koordinasi yang solid antara Kanwil DJPb, pemerintah daerah, serta instansi terkait menjadi kunci keberhasilan pengelolaan APBN di Provinsi Bengkulu.
Untuk itu, Irfan berharap realisasi APBN di Bengkulu tidak hanya mencapai target, tetapi juga memberikan dampak positif yang nyata bagi pembangunan daerah.
Sebab, APBN merupakan instrumen penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan, untuk itu dirinya mengajak seluruh pihak terkait untuk sama-sama memanfaatkan anggaran tersebut untuk pembangunan Provinsi Bengkulu.
Berikut realisasi penggunaan anggaran belanja negara di wilayah Bengkulu yaitu Belanja Pemerintah Pusat yang terdiri atas Belanja Pegawai Rp2,09 triliun dari pagu Rp1,96 triliun.
Realisasi Belanja Barang mencapai Rp2,20 triliun dari pagu Rp2,93 triliun, Belanja Modal yaitu Rp763,81 miliar dari pagu Rp931,05 miliar dan Bantuan Sosial Rp22,03 miliar total pagu yang disediakan oleh pemerintah pusat Rp22,03 miliar.
Selanjutnya, terang Irfan, untuk realisasi transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp9,77 triliun dari pagu Rp9,97 triliun yang terdiri dari dana bagi hasil Rp685,89 miliar dari pagu Rp685,96 miliar.
Dana alokasi umum (DAU) sebesar Rp6,56 triliun dari pagu Rp6,66 triliun, dana alokasi khusus (DAK) fisik yaitu Rp1,06 triliun dari anggaran pagu Rp1,08 triliun, DAK non fisik Rp1,38 triliun dengan pagu Rp1,43 triliun.
Penyaluran Dana Desa sebesar Rp1,08 triliun dengan pagu Rp1,08 triliun dan realisasi penggunaan dana insentif fiskal Rp80,09 miliar dari pagu Rp98,62 miliar.