Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu mendukung upaya pelestarian seni budaya daerah yang dilaksanakan kelompok pecinta seni di wilayah itu.
Wakil Bupati Rejang Lebong Hendra Wahyudiansyah saat membuka pergelaran seni budaya daerah Suku Rejang di Gedung Serba Guna Kabupaten Rejang Lebong di Rejang Lebong, Senin, mengatakan daerah itu memiliki beragam suku dan budaya daerah yang masih terjaga dengan baik di tengah derasnya pengaruh kemajuan zaman.
"Pagelaran seni yang digelar ini merupakan hal yang sangat positif dalam upaya untuk melestarikan seni budaya daerah. Saya juga sangat terharu tadi saat menyaksikan anak-anak penyandang disabilitas yang tampil pada kegiatan ini," kata dia.
Dia berharap, pergelaran seni budaya daerah ini ke depan bisa rutin dilaksanakan baik oleh pemerintah daerah maupun oleh sanggar-sanggar kesenian daerah di Kabupaten Rejang Lebong.
Ketua Sanggar Semulen Perjako Rejang Lebong Daharis menjelaskan pementasan kesenian daerah itu bertemakan "Ca'o Menganyuk Kutei Jang" yang berkisah pasangan suami isteri belum dikaruniai keturunan sehingga menggelar upacara adat untuk meminta keturunan.
"Pasangan yang tidak memiliki keturunan ini berobat ke dukun agar dapat keturunan atau anak mahal, kalau dalam bahasa Suku Rejang dinamakan 'besahe'. Tradisi ini sudah ada sejak jaman dahulu," katanya.
Pergelaran seni Suku Rejang ini, kata dia, edisi spesial karena antara lain juga menampilkan anak-anak penyandang disabilitas dari Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Rejang Lebong pada peragaan busana dan menari.
"Kita memberi panggung untuk anak-anak SLB, karena melatih anak-anak ini sangat susah sehingga butuh kesabaran ekstra dan tadi mereka bisa tampil baik," katanya.
Pergelaran seni Suku Rejang Lebong dilaksanakan Sanggar Semulen Perjako Rejang Lebong, antara lain dihadiri Wabup Rejang Lebong Hendra Wahyudiansyah, Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin, Ketua DPRD Rejang Lebong Mahdi Husen, dan Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung Nurmatias, dan para pejabat Dikbud Rejang Lebong.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
Wakil Bupati Rejang Lebong Hendra Wahyudiansyah saat membuka pergelaran seni budaya daerah Suku Rejang di Gedung Serba Guna Kabupaten Rejang Lebong di Rejang Lebong, Senin, mengatakan daerah itu memiliki beragam suku dan budaya daerah yang masih terjaga dengan baik di tengah derasnya pengaruh kemajuan zaman.
"Pagelaran seni yang digelar ini merupakan hal yang sangat positif dalam upaya untuk melestarikan seni budaya daerah. Saya juga sangat terharu tadi saat menyaksikan anak-anak penyandang disabilitas yang tampil pada kegiatan ini," kata dia.
Dia berharap, pergelaran seni budaya daerah ini ke depan bisa rutin dilaksanakan baik oleh pemerintah daerah maupun oleh sanggar-sanggar kesenian daerah di Kabupaten Rejang Lebong.
Ketua Sanggar Semulen Perjako Rejang Lebong Daharis menjelaskan pementasan kesenian daerah itu bertemakan "Ca'o Menganyuk Kutei Jang" yang berkisah pasangan suami isteri belum dikaruniai keturunan sehingga menggelar upacara adat untuk meminta keturunan.
"Pasangan yang tidak memiliki keturunan ini berobat ke dukun agar dapat keturunan atau anak mahal, kalau dalam bahasa Suku Rejang dinamakan 'besahe'. Tradisi ini sudah ada sejak jaman dahulu," katanya.
Pergelaran seni Suku Rejang ini, kata dia, edisi spesial karena antara lain juga menampilkan anak-anak penyandang disabilitas dari Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Rejang Lebong pada peragaan busana dan menari.
"Kita memberi panggung untuk anak-anak SLB, karena melatih anak-anak ini sangat susah sehingga butuh kesabaran ekstra dan tadi mereka bisa tampil baik," katanya.
Pergelaran seni Suku Rejang Lebong dilaksanakan Sanggar Semulen Perjako Rejang Lebong, antara lain dihadiri Wabup Rejang Lebong Hendra Wahyudiansyah, Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin, Ketua DPRD Rejang Lebong Mahdi Husen, dan Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung Nurmatias, dan para pejabat Dikbud Rejang Lebong.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023