Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bengkulu mengusulkan anggaran Rp5 miliar pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2024 untuk pengadaan empat hektare lahan guna perluasan Tempat Pembuatan Akhir (TPA) Air Sebakul yang mulai melebihi kapasitas.
Selain itu, usulan anggaran tersebut juga untuk memancing masuknya investasi Rp63 miliar ke Kota Bengkulu di bidang pengelolaan persampahan dari program Waste Management Project (WWP) milik perusahaan Non Governmental Organization (NGO) Swiss Green Projects (SGP).
Baca juga: Pemkot Bengkulu usulkan bantuan 15 ton benih ke Kementerian Pertanian
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
Selain itu, usulan anggaran tersebut juga untuk memancing masuknya investasi Rp63 miliar ke Kota Bengkulu di bidang pengelolaan persampahan dari program Waste Management Project (WWP) milik perusahaan Non Governmental Organization (NGO) Swiss Green Projects (SGP).
Baca juga: Pemkot Bengkulu usulkan bantuan 15 ton benih ke Kementerian Pertanian
"Kita akan mengusulkan Rp5 miliar untuk minimal empat hektare untuk dibangun pabrik pengelolaan WWP," kata Kepala DLH Kota Bengkulu Riduan di Bengkulu, Selasa.
Ia mengatakan, pihaknya telah menyurati NGO SGP terkait ketertarikan Pemerintah untuk mengadopsi sistem pengelolaan sampah tersebut di Kota Bengkulu.
Kemudian, untuk persyaratan yang harus di penuhi oleh pemerintah yaitu ketersediaan lahan minimal empat hektare untuk mendukung berdirinya beberapa mesin-mesin pengelolaan sampah yang didatangkan dari Swiss.
Menurut Riduan, mesin tersebut nantinya dapat mengubah sampah menjadi bio solar, pertalite dan juga listrik dengan harga mesin diperkirakan Rp63 miliar.
"Sementara ini, Pemkot Bengkulu komitmen penyediaan lahan untuk pabriknya sedang diajukan pada APBD 2024 dan harapannya disetujui," ujar dia.
Untuk sistem kerja sama yang akan diterapkan dalam program WWP, saat ini hanya baru diketahui kerangkanya dan NGO SGP akan bekerja sama dengan dua elemen di Kota Bengkulu yaitu Pemkot Bengkulu sebagai penyedia lahan dan juga bekerja sama dengan para pemulung TPA Air Sebakul sebagai pekerja.
Baca juga: Kemenkumham: Penilaian kompetensi dan potensi kunci keberhasilan SDM
Baca juga: Kemenkumham: Penilaian kompetensi dan potensi kunci keberhasilan SDM
"Untuk pihak ketiga, salah satunya ada pemulung, ini kita upayakan bisa diberdayakan. Agar menambah kemampuan ekonomi sekaligus mengurangi sampah di TPA Air Sebakul," kata Riduan.
Rencana penerapan program tersebut disebabkan karena TPA Air Sebakul beberapa waktu ke depan diperkirakan tidak dapat menampung sampah yang dihasilkan masyarakat Kota Bengkulu.
Sebab, dalam satu hari, total sampah yang masuk ke TPA Air Sebakul Kota Bengkulu mencapai 400 ton dan tidak ada satupun yang dapat diolah.
"Sekitar satu hingga 1,5 tahun sudah penuh. Nah dengan adanya program ini, kita harapkan sampah tidak hanya ditumpuk. Tetapi diolah menjadi minyak, listrik dan juga berbagai barang yang memiliki nilai ekonomi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023