Dalam upaya meningkatkan keterampilan membatik di kalangan warga lokal, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko, Provinsi Bengkulu, berinisiatif mendatangkan pakar batik dari Pekalongan.
Pelatihan ini diikuti oleh puluhan peserta, terdiri dari ibu-ibu dan kaum muda, yang bersemangat untuk mempelajari seni batik yang telah mendunia.
"Kami mengundang narasumber dari Pekalongan, mengingat batik Pekalongan sudah dikenal luas di Indonesia. Ini merupakan kesempatan besar bagi warga Mukomuko untuk belajar langsung dari ahlinya," kata Plt Asisten II Sekretariat Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Bustari Maller, di Mukomuko, Kamis.
Pelatihan ini diselenggarakan di sebuah hotel di wilayah Kelurahan Bandar Ratu, Kecamatan Kota. Bustari menekankan bahwa Pekalongan memiliki sembilan motif batik yang telah mencapai panggung internasional, sedangkan Mukomuko baru memiliki dua motif.
"Kami berambisi mengembangkan lebih banyak motif batik di Mukomuko. Ini membutuhkan pembangunan rumah produksi batik untuk mendukung pengrajin lokal," jelas Bustari.
Ia juga menyatakan bahwa pemerintah daerah telah menyiapkan fasilitas dan modal bagi warga yang berkeinginan menjadi pengrajin batik.
Selain pelatihan, ada arahan dari bupati agar setiap pejabat memakai batik Mukomuko dalam acara di luar kota, sebagai bentuk dukungan dan promosi. Plt Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko, Nurdiana, menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program berkelanjutan untuk mengembangkan industri batik lokal.
Pelatihan ini diikuti oleh puluhan peserta, terdiri dari ibu-ibu dan kaum muda, yang bersemangat untuk mempelajari seni batik yang telah mendunia.
"Kami mengundang narasumber dari Pekalongan, mengingat batik Pekalongan sudah dikenal luas di Indonesia. Ini merupakan kesempatan besar bagi warga Mukomuko untuk belajar langsung dari ahlinya," kata Plt Asisten II Sekretariat Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Bustari Maller, di Mukomuko, Kamis.
Pelatihan ini diselenggarakan di sebuah hotel di wilayah Kelurahan Bandar Ratu, Kecamatan Kota. Bustari menekankan bahwa Pekalongan memiliki sembilan motif batik yang telah mencapai panggung internasional, sedangkan Mukomuko baru memiliki dua motif.
"Kami berambisi mengembangkan lebih banyak motif batik di Mukomuko. Ini membutuhkan pembangunan rumah produksi batik untuk mendukung pengrajin lokal," jelas Bustari.
Ia juga menyatakan bahwa pemerintah daerah telah menyiapkan fasilitas dan modal bagi warga yang berkeinginan menjadi pengrajin batik.
Selain pelatihan, ada arahan dari bupati agar setiap pejabat memakai batik Mukomuko dalam acara di luar kota, sebagai bentuk dukungan dan promosi. Plt Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko, Nurdiana, menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program berkelanjutan untuk mengembangkan industri batik lokal.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023