Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu mencatat produksi kopi sejak Januari hingga Desember 2023 mencapai 50,370 ton dengan lahan seluas 90.964 hektare.
 
Kepala Dinas TPHP Provinsi Bengkulu M. Rizon berharap capaian produksi kopi pada 2024 mengalami kenaikan sehingga meningkatkan ekonomi masyarakat khususnya petani kopi di Bengkulu.
 
"Kita harapkan pada tahun ini produksi kopi di Provinsi Bengkulu lebih baik dibandingkan 2023," kata dia saat dikonfirmasi di Bengkulu, Jumat.
 
Untuk meningkatkan hasil produksi kopi, pihaknya memberikan bantuan bibit kopi kepada petani.
 
Menurut dia, capaian produksi kopi di Bengkulu selama 2023 disebabkan karena para petani melakukan peningkatan kualitas lahan perkebunan kopi.
 
"Bahkan saat ini, rata-rata petani kopi di Bengkulu sangat paham bagaimana menjaga kualitas lahan, agar mampu memberikan hasil yang maksimal," ujar dia.
 
Seperti memanfaatkan pupuk organik, saat ini petani di Bengkulu telah beralih dari pupuk kimia ke pupuk organik sehingga hasil produksi kopi menjadi lebih baik dari sebelumnya.
 
Kemudian, saat ini sudah banyak perusahaan perkebunan kopi yang telah menggunakan pupuk organik karena dapat meningkatkan hasil produksi lebih baik dibandingkan pupuk kimia.
 
"Selain itu, tanaman kopi yang menggunakan pupuk organik bisa masuk ke pasaran global, asalkan pemeliharaan serta penanganan hama penyakit tidak lagi menggunakan bahan kimia baik pupuk maupun racun baik insektisida maupun pestisida," ungkapnya.
 
Lanjut Rizon, penggunaan penggunaan herbisida atau racun rumput dapat meninggalkan jejak bekas residu, sehingga penggunaan herbisida dapat menyebabkan kopi asal Bengkulu menjadi ditolak di pasaran lokal maupun luar negeri.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024