Kota Bengkulu (ANTARA) - Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu menyebutkan bahwa harga jual karet di wilayah ini kembali stabil, yaitu Rp12 ribu per kilogram untuk jenis karet kering dan yang basah yaitu Rp10 ribu per kg.
"Saat ini harga karet untuk yang kering mencapai Rp12.000 per kilogram, sedangkan untuk yang basah sekitar Rp10.000 per kilogram. Harga ini dipastikan stabil hingga awal tahun 2025," kata Sub Koordinator Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas TPHP Provinsi Bengkulu Yuhan Syahmeri, di Kota Bengkulu, Senin.
Ia menerangkan bahwa dengan stabilnya harga karet saat ini di Provinsi Bengkulu dapat mendorong para petani karet agar terus meningkatkan kualitas getah yang mereka hasilkan, sehingga harga jual karet di Bengkulu dapat semakin baik dan menguntungkan para petani di wilayah tersebut.
"Kami berharap petani karet dapat meningkatkan kualitas produksi mereka agar nilai jual getah karet semakin tinggi. Selain kualitas, harga karet juga dipengaruhi oleh nilai tukar dolar karena sebagian besar karet diekspor ke pasar internasional," kata dia lagi.
Sebelumnya pada November 2024, harga karet di dasar perusahaan karet saat ini telah mencapai Rp28 ribu per kg yang sebelumnya berkisar Rp10 hingga Rp15 ribu per kg.
Untuk harga karet kering di tingkat petani saat ini juga mencapai Rp10 ribu per kg yang sebelumnya hanya Rp3 sampai Rp5 ribu per kg.
"Akhir-akhir Oktober harga karet sudah naik, yang mana selama ini harganya di kisaran Rp10 ribu, sekarang sudah naik sekali. Harga mahal itu kita berdasarkan global yang menyesuaikan, sehingga daerah-daerah mengikuti," ujar Yuhan.
Naiknya harga karet pada November 2024 tersebut disebabkan oleh faktor yang mempengaruhi industri karet di tingkat global.
Selain itu, karet juga merupakan salah satu komoditas ekspor Bengkulu yang menyumbang sekitar 0,72 juta dolar Amerika Serikat (AS) berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Agustus 2024.