Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko, Provinsi Bengkulu, merencanakan penggabungan pasar mingguan di Desa Lubuk Sanai III menjadi pasar harian dengan menyatukan pasar pagi di Desa Lubuk Sanai 1.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko, Nurdiana, pada Rabu mengatakan pemkab sedang menjalin komunikasi dengan berbagai pihak untuk merealisasikan pasar mingguan tersebut menjadi pasar harian.
"Pemkab melalui sekda dan asisten melakukan pendekatan dengan mengundang Kepala Desa Lubuk Sanai 1 dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) agar pasar pagi dapat digabung dengan pasar mingguan di Desa Lubuk Sanai III sehingga menjadi pasar harian," kata Nurdiana.
Ia mengatakan, pasar pagi di Desa Lubuk Sanai 1 dinilai tidak layak untuk dijadikan pasar harian karena tempatnya yang sempit, berdekatan dengan kawasan pendidikan anak usia dini (PAUD), serta lingkungan yang tidak sehat. Selain itu, pasar ini dinilai berpotensi mengurangi pendapatan asli daerah karena beroperasi tanpa izin resmi dan menyebabkan gangguan arus lalu lintas.
Pemkab Mukomuko sudah lama merencanakan pemindahan pasar pagi tersebut, tetapi pedagang di sana menolak untuk dipindahkan. Nurdiana mengatakan pihaknya akan terus memfasilitasi dialog dengan para pihak terkait, termasuk Kepala Desa Lubuk Sanai 1 dan Desa Lubuk Sanai III, agar pemindahan pasar bisa terealisasi.
Saat ini, Kabupaten Mukomuko hanya memiliki satu pasar harian, yaitu di Desa Pulai Payung, Kecamatan Ipuh. Upaya menjadikan pasar mingguan menjadi pasar harian juga terkait dengan pencatatan inflasi di daerah ini, khususnya di Kecamatan Ipuh yang mengalami inflasi tinggi.
Dengan adanya pasar harian baru, diharapkan akan ada data harga pembanding dari wilayah lain di luar Kecamatan Ipuh, yang dapat membantu mengendalikan inflasi di Kabupaten Mukomuko. Pemkab juga melibatkan tokoh masyarakat setempat dalam upaya pendekatan dengan para pedagang dan pihak terkait lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko, Nurdiana, pada Rabu mengatakan pemkab sedang menjalin komunikasi dengan berbagai pihak untuk merealisasikan pasar mingguan tersebut menjadi pasar harian.
"Pemkab melalui sekda dan asisten melakukan pendekatan dengan mengundang Kepala Desa Lubuk Sanai 1 dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) agar pasar pagi dapat digabung dengan pasar mingguan di Desa Lubuk Sanai III sehingga menjadi pasar harian," kata Nurdiana.
Ia mengatakan, pasar pagi di Desa Lubuk Sanai 1 dinilai tidak layak untuk dijadikan pasar harian karena tempatnya yang sempit, berdekatan dengan kawasan pendidikan anak usia dini (PAUD), serta lingkungan yang tidak sehat. Selain itu, pasar ini dinilai berpotensi mengurangi pendapatan asli daerah karena beroperasi tanpa izin resmi dan menyebabkan gangguan arus lalu lintas.
Pemkab Mukomuko sudah lama merencanakan pemindahan pasar pagi tersebut, tetapi pedagang di sana menolak untuk dipindahkan. Nurdiana mengatakan pihaknya akan terus memfasilitasi dialog dengan para pihak terkait, termasuk Kepala Desa Lubuk Sanai 1 dan Desa Lubuk Sanai III, agar pemindahan pasar bisa terealisasi.
Saat ini, Kabupaten Mukomuko hanya memiliki satu pasar harian, yaitu di Desa Pulai Payung, Kecamatan Ipuh. Upaya menjadikan pasar mingguan menjadi pasar harian juga terkait dengan pencatatan inflasi di daerah ini, khususnya di Kecamatan Ipuh yang mengalami inflasi tinggi.
Dengan adanya pasar harian baru, diharapkan akan ada data harga pembanding dari wilayah lain di luar Kecamatan Ipuh, yang dapat membantu mengendalikan inflasi di Kabupaten Mukomuko. Pemkab juga melibatkan tokoh masyarakat setempat dalam upaya pendekatan dengan para pedagang dan pihak terkait lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024