Mukomuko (Antara) - Perusahaan perkebunan dan pengolahan minyak mentah kelapa sawit di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, tahun ini berencana membangun pembangkit listrik tenaga bio gas (PLTG) menggunakan bahan bakar cangkang kelapa sawit di wilayah setempat.
"PT Agro Muko yang ingin membangun pembangkit listrik biogas dengan kapasitas satu megawat," kata Kepala Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rayon Kabupaten Mukomuko Asep Suherman, di Mukomuko, Kamis.
Ia mengatakan, saat ini mesin pembangkit biogas yang dibeli dari luar negeri masih dalam perjalan ke daerah itu. Kemungkinan sampai ke daerah itu sekitar dua bulan lagi.
Menurutnya, kalau jadwalnya selama dua bulan lagi, maka mesin tersebut sudah bisa beroperasi dalam tahun ini juga.
Dikatakan, pihaknya mengusulkan supaya kapasitas mesin pembangkit biogas itu lebih besar. Untuk cadangan listrik apabila ada sambungan baru.
"Kalau kapasitas mesin tersebut satu megawat, maka penambahannya sama besar dengan beban puncak pemakaian listrik di daerah itu sebesar sembilan megawat," ujarnya.
Karena, kata Asep, kapasitas beberapa mesin pembangkit listrik tenaga diesel yang disewa (rental) dan milik PLN di daerah itu hanya delapan megawat.
Apabila, katanya, ada penambahan satu mesin pembangkit biogas berkapasitas satu megawat, maka penambahan itu menutupi jumlah beban puncak sebesar sembilan megawat.
Ia menambahkan, selanjutnya mesin pembangkit biogas milik perusahaan sawit itu bergabung dengan mesin PLTD milik PLN. ***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
"PT Agro Muko yang ingin membangun pembangkit listrik biogas dengan kapasitas satu megawat," kata Kepala Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rayon Kabupaten Mukomuko Asep Suherman, di Mukomuko, Kamis.
Ia mengatakan, saat ini mesin pembangkit biogas yang dibeli dari luar negeri masih dalam perjalan ke daerah itu. Kemungkinan sampai ke daerah itu sekitar dua bulan lagi.
Menurutnya, kalau jadwalnya selama dua bulan lagi, maka mesin tersebut sudah bisa beroperasi dalam tahun ini juga.
Dikatakan, pihaknya mengusulkan supaya kapasitas mesin pembangkit biogas itu lebih besar. Untuk cadangan listrik apabila ada sambungan baru.
"Kalau kapasitas mesin tersebut satu megawat, maka penambahannya sama besar dengan beban puncak pemakaian listrik di daerah itu sebesar sembilan megawat," ujarnya.
Karena, kata Asep, kapasitas beberapa mesin pembangkit listrik tenaga diesel yang disewa (rental) dan milik PLN di daerah itu hanya delapan megawat.
Apabila, katanya, ada penambahan satu mesin pembangkit biogas berkapasitas satu megawat, maka penambahan itu menutupi jumlah beban puncak sebesar sembilan megawat.
Ia menambahkan, selanjutnya mesin pembangkit biogas milik perusahaan sawit itu bergabung dengan mesin PLTD milik PLN. ***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016