Pariaman (ANTARA Bengkulu) - Sekitar 100-an petugas Unit Pemadam Kebakaran (Damkar) se-Sumatera Barat (Sumbar) melakukan  demonstrasi ke Kantor Polres Kota Pariaman untuk memprotes "penahanan" salah satu mobil operasional damkar.

"Kami semua berkumpul menuntut agar mobil operasional kebakaran dikeluarkan secepatnya," kata Wakil Dandu Regu Damkar Kabupaten Padangpariaman, Jon di Padangpariaman, Jumat malam.

Jon menjelaskan, penahanan mobil tersebut berawal dari terjadinya
kebakaran di Pasar Tandikek, di bagian utara Padangpariaman, dua unit mobil pemadam kebakaran langsung menuju Tempat Kejadian Peristiwa (TKP), namun saat dalam perjalanan di Kota Pariaman ada satu unit mobil menyenggol pengendara sepda motor.

"Saat itu, di sekitar Kampung Paneh, Pariaman, ada sebuah mobil pribadi baru keluar dari simpang, sehingga kejadian itu tidak dapat dielakkan oleh mobil damkar melaju kencang dengan sirine," katanya.

Ketika mencoba untuk menghindar, katanya, mobil damkar menyenggol pengendara motor yang membuat korban terjatuh dan mengalami cedera ringan.

"Kami tidak bisa berhenti sesudah menyenggol pengendara itu dan langsung pergi ke lokasi kebakaran," katanya.

Sepulang dari lokasi, pihak Polres Pariaman menjemput mobil Damkar dengan alasan sebagai barang bukti dan akan segera dikembalikan.

Pihaknya juga telah meminta rekomendasi Sekretaris Daerah (Sekda) Padangpariaman untuk mengirimkan surat permohonan kepada Polres Pariaman agar mobil tidak ditahan, namun setelah mobil dijemput, pihaknya menerima surat penangkapan sopir dari Polres.

"Mobil kami hanya dua unit, jika ditahan satu unit operasional akan terhambat. Maka itu kami menuntut agar mobil dikeluarkan, bila memang ada korban kita bisa selesaikan secara kekeluargaan," tambahnya.

Sebagai rasa solidaritas, Unit Damkar dari berbagai kabupaten/kota di Sumbar mulai berdatangan ke Kota Pariaman, seperti dari Agam, Kota Padang, Kota Padangpanjang, Bukittinggi, dan lainnya.

Kepala Bagian Humas Pemkab Padangpariaman, Zahirman, Sabtu pagi, mengatakan, tidak hanya surat Sekda yang dilayangkan, namun diplomasi Kepala Bidang Damkar dengan Wakil Kapolres tidak berhasil.

"Tadi malam anggota Damkar sudah siap-siap memarkir semua mobilnya di Polres Pariaman sekaligus bermalam di sana, tapi situasi itu cepat ditangani dengan adanya pertemuan antara petugas dan Bupati," katanya.

Bupati Padangpariaman, Ali Mukhni, seperti disampaikan Zahirman berjanji akan mengeluarkan mobil dan sopir serta menyelesaikan masalah tersebut selambat-lambatnya Sabtu ini, namun anggota Damkar dapat menahan diri sekaligus menjaga hubungan dengan Polres Pariaman, ujarnya  (ANT-208)

Pewarta:

Editor : Indra Gultom


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2011