Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu menyebutkan tahun ini sebanyak 16 desa di daerah itu mendapatkan program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) dari pemerintah atau  berkurang dibandingkan sebelumnya sebanyak 17 desa.

“Awalnya sebanyak 17 desa, tetapi ada satu desa di daerah ini yang tidak keluar surat keputusan (SK) sebagai desa penerima program ini dari pemerintah pusat,” kata Kabid Pengembangan Kawasan dan Permukinan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Dedi Ramadhan dalam keterangannya di Mukomuko.

Sebanyak 17 desa di daerah ini yang sebelumnya mendapatkan program Pamsimas tahun ini yang terdiri dari 12 desa di antaranya yang tertunda mendapatkan program Pamsimas Tahun 2019 dilanjutkan tahun ini.

Kemudian sebanyak empat desa lainnya mendapatkan program Pamsimas yang bersumber dari APBN 2020 yakni Desa Air Dikit, Desa Lubuk Mukti, Desa Lubuk Talang dan Desa Padang Gading.

“Namun sebanyak empat desa yang mendapatkan program Pamsimas tahun ini, SK untuk Desa Lubuk Talang yang tidak keluar dari pemerintah. Hanya SK tiga desa yang keluar,” ujarnya.

Lalu satu desa lainnya mendapatkan program Pamsimas yang bersumber dari APBD 2020, berkurang dari usulan awal anggaran untuk program ini untuk dua desa di daerah ini, karena ketiadaan anggaran untuk itu.

Ia mengatakan belasan desa di daerah ini akan mendapatkan dana program Pamsimas sama seperti tahun sebelumnya yakni sebesar Rp245 juta per desa untuk membangun sumur bor, menara dan jaringan pipa distribusi.

Selanjutnya pekerjaan pembangunan sumur bor, menara dan jaringan pipa distribusi yang berasal dari program Pamsimas ini dilaksanakan secara swakelola oleh masyarakat di desa setempat.

Ia mengatakan setiap desa yang sudah memiliki bangunan Pamsimas ini mampu mendistribusikan air bersih ke sebanyak 128 rumah masyarakat setempat.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020