Palu (Antara Bengkulu) - Ratusan warga Tionghoa yang merayakan Imlek 2564/2013 di Palu, Sulawesi Tengah, mendoakan kepada para korban bencana alam banjir dan tanah longsor .
Perayaan Imlek yang didahului kebaktian itu di Wihara Karuna Dipa Palu terletak di Kecamatan Palu Barat, Minggu.
Kebaktian dan pemanjatan doa dipimpin langsung oleh oleh pandita dan samanera.
Pandita mengatakan sebagai sesama umat sudah sepatutnya saling mendoakan satu sama lainnya, termasuk pula keselamatan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.
Beberapa daerah di tanah air sepanjang Januari sampai sekarang ini diterpa berbagai bencana alam yang telah menelan korban jiwa dan menimbulkan kerugian meterial yang nilai cukup besar. " Dan kita sebagai sesama umat dan anak bangsa ikut merasakannya. Karena itu kita perlu juga mendoakan agar keluarga mereka diberi ketabahan dalam menghadapi semua cobaan ini," katanya.
Tahun ini merupakan shio ular air yang berarti akan banyak bencana sehingga perayaan tahun baru kali ini lebih menekankan pada peribadatan untuk berdoa kepada sang pencipta agar bisa dijauhkan dari bala bencana.
Selain itu, kita juga perlu mendoakan agar ekonomi Indonesia semakin lebih baik di tahun 2013 ini.
Ia juga meminta kepada warga Tionghoa di Palu bekerja lebih giat, keras dan ulet serta tetap mengamalkan dan menjalankan ajaran Sang Budha.
Budha mengajarkan kepada kita tentang kebaikan, keadilan, dan kebahagiaan. Jika kita melakukan ketiga hal itu, niscaya hidup kita akan selalu penuh dengan kedamaian, dan tidak akan melakukan hal-hal tidak baik yang bertentangan dengan ajaran agama.
Prosesi kebaktian perayaan Imlek di dahului dengan penyalaan lilin dan pembakaran dupa. Selanjutnya pembacaan Paritta Suci.
Usai pembacaan Paritta Suci dilanjutkan semedi (mediasi) selama 16 menit.
Setelah umat selesai memberikan persembahan sebagai tanda syukur atas berkah kesehatan, umur panjang, dan juga keberhasilan dalam usaha, pekerjaan dan bisnis, kemudian diakhiri dengan penyiraman air suci dan berkah kepada semua umat yang telah mengikuti prosesi kebaktian.
Usai kebaktian dilanjutkan pertunjukan tarian barongsai yang berlangsung di halaman Wihara.
Pertunjukan barongsai mendapat perhatian besar warga Tionghoa dan juga masyarakat sekitarnya.
Wijaya Candra, salah seorang warga Tionghoa mengatakan ada berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan menyambut perayaan Imlek 2013.
Kegiatan itu antara lain lain mengadakan bakti sosial, dan juga mengunjungi dan memberikan bantuan kepada masyarakat miskin di sekitar lokasi Wihara.
Menurut dia, perayaan Imlek kali ini sangat sederhana, namun tetap penuh hikmah. (Antara)
Warga Tionghoa berdoa bagi korban bencana
Minggu, 10 Februari 2013 10:22 WIB 756