Jambi (Antara Bengkulu) - Sedikitnya 2.413 unit rumah warga di Kabupaten Muarojambi, Jambi terendam banjir.
Selain rumah, banjir juga merendam beberapa fasilitas lain, jalan, lahan pertanian hingga puluhan kolam ikan milik warga," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muarojambi, Zakir di Sengeti, ibukota Kabupaten Muarojambi, Rabu.
Ia menyebutkan, berdasarkan data BPBD Muarojambi tanggal 12 Februari 2013, kondisi banjir di Muarojambi telah masuk siaga 4 mendekati siaga 3.
Kondisi banjir yang terjadi beberapa hari terakhir itu juga meluas hingga enam kecamatan, yaitu Kecamatan Sekernan ada 350 kepala keluarga (KK), Kecamatan Jaluko ada 422 KK, Kecamatan Kumpeh 264 KK.
Selanjutnya, Kecamatan Taman Rajo 936 KK terendam, Kecamatan Kumpeh Ulu 326 KK dan Kecamatan Muaro Sebo 115 KK.
Selain rumah, ada 70 kolam ikan, tujuh unit SD dan SMP, 17.700 meter jalan lingkungan, 108 hektar sawah, 24 hektar tanaman sayur dan 1005 hektar perkebunan," jelasnya.
Sementara itu, berdasarkan keterangan warga, banjir di Muarojambi juga telah memutus jalur antara Kota Jambi menuju Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) tepatnya di Desa Niaso.
"Genangan banjir di jalur ini setinggi paha orang dewasa sepanjang lebih dari 10 meter," ujar Syaiful (35), salah seorang warga.
Menurut dia, lokasi jalur yang terendam di Desa Niaso itu tidak jauh dari jembatan Batanghari II.
Akibat terendam banjir kata dia, kendaraan yang melintas harus bergantian satu persatu, sebab jalan tersebut tak bisa menampung dua kendaraan sekaligus.
Warga yang tinggal di lokasi tersebut juga terlihat mengatur kendaraan yang melintas agar tidak menimbulkan kemacetan.
Menurut warga lainnya, debit air banjir hingga Rabu siang ini terus menunjukkan kenaikan sehingga jalan yang sebelumnya tidak terendam sekarang sudah terendam.
"Beberapa warga juga sudah mulai mengungsikan hewan ternaknya ditempat yang aman. Apalagi hari ini hujan sejak pagi," tambah Syaipul. (ANT)
2.000 rumah terendam banjir di Muarojambi
Rabu, 13 Februari 2013 18:54 WIB 1270