Jakarta (ANTARA) - Sosok Djoko Tjandra, yang merupakan tersangka korupsi Bank Bali, telah menjadi bahan pemberitaan di sejumlah media massa sejak Juni.
Pria bernama asli Joko Soegiarto Tjandra, yang terbukti melakukan pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali berdasarkan putusan Mahkamah Agung pada 2009, seharusnya menjalani hukuman kurungan selama dua tahun dan denda sebesar Rp15 juta saat itu. Namun, dia berhasil kabur ke luar negeri.
Puncaknya, pada Kamis (30/7), Kepolisian RI mengumumkan bahwa Djoko Tjandra telah berhasil diamankan di Malaysia.
Pria yang menjadi buronan selama 11 tahun itu kemudian dibawa ke Indonesia dan kini menjadi warga binaan di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, Jakarta Pusat.
Penangkapan Djoko Tjandra oleh kepolisian mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak dan ramai dibahas di beberapa platform media sosial.
Walau demikian, tidak semua warganet setuju sosok yang diamankan polisi itu merupakan Djoko Tjandra yang asli. Alasannya, alis Djoko Tjandra sebelum ditangkap berbeda dengan saat sesudah ditangkap.
Kecurigaan itu lantas muncul dari unggahan pemilik akun Twitter, pada Sabtu (1/8). Unggahan tersebut kini telah disukai 28 orang dan dibagikan ulang sebanyak 12 kali.
Berikut narasi dalam cuitan tersebut:
"Apakah Djoko Tjandra yg ditangkap adlh Djoko Tjandra yg asli...? Soalnya memiliki alis mata yg tebal."
Unggahan dari pengguna lain Twitter, yang telah dibagikan ulang sebanyak 1.200 kali serta disukai 2.700 orang, juga mempertanyakan keaslian sosok Djoko Tjandra yang ditangkap oleh polisi.
Namun, benarkah polisi menangkap Djoko Tjandra yang asli?
Penjelasan:
Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengonfirmasi pria yang ditangkap polisi di Malaysia pada 30 Juli 2020 itu merupakan Djoko Tjandra yang asli.
"Hasil pencocokan wajah oleh Inafis menunjukkan memang benar Djoko Tjandra," terang Argo kepada ANTARA di Jakarta, Sabtu.
Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) adalah satuan kerja di bawah Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri yang bertugas mengidentifikasi seseorang melalui cara ilmiah, di antaranya adalah melakukan pemeriksaan keaslian sidik jari dan pemeriksaan kecocokan wajah.
Argo menambahkan Inafis telah mencocokkan wajah Djoko Tjandra setelah ditangkap, dengan foto digital pria tersebut di Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP). Hasilnya, ditemukan kecocokan wajah mencapai 98,05 pesen.
Dari penjelasan tersebut didapatkan fakta bahwa narasi di Twitter itu merupakan dugaan informasi yang keliru.
Alis tebal Djoko Tjandra meragukan warganet, berikut hasil pencocokan Inafis
Sabtu, 1 Agustus 2020 22:15 WIB 2448