Gubernur bali dianugerahi "bintang berita"
Senin, 13 Mei 2013 14:33 WIB 1222
Gubernur Bali bahkan sampai membawa kasus sengketa pers ke pengadilan. Berani maksud kami bukanlah mengekang kebebasan pers, tetapi membela kebenaran melawan tindakan pemelintiran berita.."
Denpasar, (Antara Bengkulu) - Gubernur Made Mangku Pastika dianugerahi penghargaan Bintang Berita oleh Asosiasi Media Bali (AMB) karena dinilai telah gigih berjuang melawan ketidakadilan pemberitaan yang dilakukan insan pers.
"Gubernur Bali bahkan sampai membawa kasus sengketa pers ke pengadilan. Berani maksud kami bukanlah mengekang kebebasan pers, tetapi membela kebenaran melawan tindakan pemelintiran berita," kata Ketua AMB Wisnu Wardana di sela-sela penyerahan Bintang Berita Award kepada Gubernur Bali di Denpasar, Senin.
Menurut dia, insan pers harus bekerja profesional dan tidak menjelek-jelekkan sumber berita, apalagi tidak berdasarkan data dan fakta yang jelas.
Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengaku tidak menyangka akan mendapatkan Bintang Berita Award tersebut. Ia sangat menyadari peran penting media.
"Tanpa media, saya rasa masyarakat akan buta dan tuli. Media itu juga sangat penting karena bisa menjadikan seseorang sebagai pahlawan dan penghianat," ujarnya.
Mantan Kapolda Bali ini mencontohkan penghargaan dari Majalah Time yang telah menobatkan dirinya sebagai orang berpengaruh atas kerja keras dalam penuntasan kasus bom Bali.
Namun, di sisi lain ia dikatakan sebagai penghianat atas pemberitaan media lokal yang menyebut dirinya telah mengucapkan kata-kata yang membubarkan desa pakraman (desa adat). Kasus inipun telah dibawa ke pengadilan hingga tingkat banding.
"Saya ingin media di Bali harus dijaga supaya tetap kritis, objektif, dan berimbang. Jika tidak, maka pers akan kehilangan ruh, raga, dan semangatnya. Yang jelas saya tidak alergi jika dikritik, tetapi tanggung jawab moral harus ada," ujarnya.
Pastika berharap pers bisa memberikan kontribusi yang sebesar-besarnya untuk penegakan demokrasi karena mustahil demokrasi bisa tegak tanpa pers yang bebas.
Pada acara itu juga diserahkan hadiah lomba bagi jurnalis, mahasiswa, dan masyarakat umum yang telah mengikuti lomba karya tulis terkait program-program Bali Mandara.
Untuk kategori mahasiswa dan pelajar, juara I, II, III diraih masing-masing berturut-turut oleh Kadek Rionita, Ni Kadek Surya Pratiwi dan Ni Putu Tesi Maratni. Sementara kategori jurnalis pemenangnya I Ketut Dana Wirawan (Juara I), Agustinus Apolo (Juara II), dan Agung Paramita (Juara III).*