Kinshasa (Antara Bengkulu) - Setidak-tidaknya, 20 orang tewas saat sebuah tambang runtuh di kawasan kaya mineral bagian timur negara dilanda kemelut Republik Demokratik Kongo, menyusul hujan deras di kawasan tersebut, kata juru bicara pemerintah pada Jumat.
Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis di pertambangan dekat desa Rubaye, Provinsi Kivu Utara.
Pihak berwenang setempat tengah berupaya menemukan tubuh para korban yang diduga masih terkubur.
"Kami masih menggali di lokasi, sehingga jumlah korban tewas kemungkinan bertambah. Pemerintah provinsi menangani kasus ini," kata jurubicara pemerintah Lambert Mende kepada Reuters.
Daerah perbatasan timur Kongo memiliki kandungan biji timah dan coltan yang terbesar di dunia, yang digunakan untuk peralatan elektronik seperti telepon seluler dan video games.
Namun kawasan tersebut juga terkotak-kotak oleh keberadaan pemberontak dan kelompok milisi sisa-sisa perang sipil 1998-2003 yang menewaskan ribuan orang. Ketidakamanan kawasan itu telah menyurutkan niat industri pertambangan besar untuk beroperasi di situ.
Kemiskinan parah mendorong ribuan warga Kongo untuk bekerja di tambang-tambang kecil yang tak teratur, seringkali dikendalikan oleh kelompok bersenjata, dan insiden fatal sering terjadi.
Penerjemah: S. Haryati
20 tewas akibat tambang runtuh di Kongo Timur
Sabtu, 18 Mei 2013 4:53 WIB 1094